Momen itu terjadi saat Presiden Jokowi berpidato di acara peninjauan Pemodalan Nasional Madani (PNM) Mekar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Rabu (9/1/2019).
Awalnya, Jokowi meminta agar ibu-ibu pandai-pandai memanage bantuan modal sebesar Rp 2 juta yang diberikan pemerintah. Uang itu harus digunakan untuk pengembangan usaha, bukan untuk membeli yang lain-lain.
"Duitnya buat beli baju?" tanya Jokowi.
"Enggak," jawab ibu-ibu, kompak.
"Atau buat beli handphone," lanjut Jokowi.
Ibu-ibu kembali berteriak "enggak."
"Janjian ya. Kalau diberi pinjaman Rp 2 juta, ada yang buat beli handphone, enggak akan ya ditambah lagi," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah bersedia menambah jumlah bantuan modal pada program PNM itu. Namun, ada syaratnya. Usaha ibu-ibu penerima program harus berkembang terlebih dahulu, baru jumlah pinjamannya akan ditambah.
"Kita juga harus disiplin, bayarnya disiplin, usaha berkembang, akan ditambahi terus nanti," ujar Jokowi.
Presiden kemudian menoleh ke Gubernur Anies yang duduk di deretan depan.
Ia kemudian berkelakar, "yang nambahin tapi Pak Gubernur."
Sontak, ibu-ibu tertawa. Ada pula yang bertepuk tangan mendengar pernyataan Jokowi itu.
"Setuju Pak Gubernur?" tanya Jokowi ke Anies.
Sambil tersenyum lebar, Anies tampak mengangguk pelan.
PNM sendiri merupakan program pemerintah yang digulirkan semenjak tahun 2015. Hingga tahun 2018, jumlah ibu-ibu prasejahtera yang disasar program ini adalah sebanyak 4.057.000. Setiap peserta program menerima bantuan modal sebesar Rp 2 juta.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/09/17031371/ada-nama-gubernur-anies-dalam-kelakar-jokowi-ke-ibu-ibu-tambora