Menurut dia, sebagai petahana, Jokowi akan banyak mendapat serangan dari kebijakan yang telah dilakukan.
Namun demikian, ia menjamin, Jokowi-Ma'ruf tak akan membalas serangan tersebut dengan jawaban yang mendiskreditkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Saya yakin debat pertama pada 17 Januari kami siapkan tim debat yang positif bukan yang mendiskreditkan siapa-siapa," ujar Erick saat ditemui di Kompleks Equestrian Pulomas, Jakarta, Rabu (19/12/2018).
"Dan kami yakinkankan dan saya percaya rakyat Indonesia ini bukan tipe rakyat yang emosional sehingga memilih kepemimpinan yang keras," sambungnya.
Ia menambahkan, kepemimpinan yang keras tidak cocok bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan keharmonisan.
"Jadi sayang sekali kalau rakyat Indonesia harus menjatuhkan kepada pemilihan (pemimpin) yang keras. Ini yang saya harapkan kami mesti berikan yang terbaik untuk rakyat," lanjut dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan partai politik membahas opsi skema pertanyaan atau soal yang akan ditanyakan kepada calon presiden dan wakil presiden dalam debat.
Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, salah satu opsi adalah pertanyaan terbuka, yakni menyampaikan soal yang akan ditanyakan kepada pasangan calon terlebih dahulu sebelum ditanyakan di forum debat.
Opsi lain, pertanyaan diajukan di forum debat tanpa disampaikan terlebih dahulu atau skema pertanyaan tertutup.
Opsi lainnya adalah skema campuran, pertanyaan tertutup dan terbuka.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/19/10465831/erick-thohir-rakyat-indonesia-harmonis-tidak-pilih-pemimpin-keras