Salin Artikel

Soal Pengendalian Harga Sawit, Wakil Ketua Komisi IV Anggap Solusi Jokowi Tak Solutif

Menurut dia, bukan masyarakat yang harus diminta beradaptasi dengan kondisi pasar yang membuat harga sawit jatuh.

Namun, kata dia, Pemerintah yang harus membuat kebijakan agar harga komoditas sawit tinggi lagi.

"Itu namanya solusi yang tak solutif. Solusinya ya perbaiki harga," ujar Viva di kompleks parlemen, Senin (17/12/2018).

Viva menyinggung dana pungutan sawit sekitar Rp 11 triliun tiap tahun. Kata Viva, anggaran tersebut jangan digunakan seluruhnya untuk biodiesel.

Seharusnya sebagian besar anggaran tersebut untuk penelitian, perbaikan lingkungan, atau yang berkaitan dengan stabilisasi harga sawit.

"Evaluasi alokasi dana pungutan, jangan semua buat biodiesel tapi buat replanting, litbang, perbaikan lingkungan," kata dia.

Jokowi minta cari komoditas lain

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para petani berhenti berharap pada komoditas kelapa sawit.

Hal itu disampaikan ketika Presiden membagikan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Perhutanan Sosial seluas 91.000 hektar kepada 8.100 petani di Provinsi Jambi pada Minggu (16/12/2018) di Taman Pinus, Kenali, Kota Jambi.

Awalnya, Presiden mengatakan bahwa konsesi lahan yang dibagikan itu mesti betul-betul dimanfaatkan dengan baik oleh para petani.

"Seluas 9.100 hektar itu gede banget dan itu baru tahapan pertama. Akan ada tahapan kedua dan ketiga agar rakyat betul-betul memiliki lahan untuk berproduksi," kata Jokowi.

Ia pun bertanya, para petani akan menanam apa di lahan konsesi tersebut.

Para petani sebagian besar berteriak, "Tanam sawit".

Mendengar hal itu, Presiden diam sejenak, kemudian berkata, "Sawit, sawit...."

Jokowi lalu mengatakan, jumlah lahan sawit di Indonesia sudah besar, yakni sekitar 13 juta hektar. Di lahan itu, produksi sawit pun mencapai 42 juta ton.

Dengan kondisi demikian, harga di pasaran menjadi turun.

"Kita harus sadar itu. Kalau suplainya banyak, produksinya banyak, harga turun. Kita dimain-mainin ya oleh harga di pasar internasional," ujar Jokowi.

Apalagi, saat ini negara-negara di Uni Eropa memberlakukan banned bagi komoditas sawit asal Tanah Air. Sebab, di sana sedang dikembangkan minyak serupa sawit yang berasal dari biji bunga matahari sehingga ia yakin lama kelamaan sawit tidak akan bernilai lagi di masa depan.

Presiden pun mengajak para petani untuk cermat melihat peluang. Petani masa kini harus menanam komoditas yang mempunyai nilai lebih.

Ia mencontohkan beberapa komoditas, yakni kopi, nilam, atsiri, kayu manis, dan manggis.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/17/14531821/soal-pengendalian-harga-sawit-wakil-ketua-komisi-iv-anggap-solusi-jokowi-tak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke