Revolusi industri 4.0 telah membuka peluang perubahan yang sangat besar, sangat tiba-tiba, mengejutkan, dan tidak normal.
Namun, Jokowi menilai, disrupsi tersebut justru membuka peluang bagi pendatang baru di ekonomi digital.
Membuka ruang baru bagi perusahaan strat-up digital untuk berkompetisi dengan yang lainnya.
"Inilah terbukanya kesempatan bagi yang kecil untuk mencuri kesempatan dalam situasi seperti ini. Kesempatan bagi anak-anak muda yang kreatif, yang inovatif untuk menyalip di tikungan," kata Jokowi saat membuka BTN Digital Startup 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12/2018) pagi.
"Saudara-saudara sekarang ini diberikan kesempatan untuk menyalip di tikungan, hanya mau menyalip engga?" tambah Presiden disambut tepuk tangan sekitar 1000 anak-anak muda yang hadir.
Jokowi mengatakan, yang dibutuhkan untuk menyalip di tikungan itu adalah kerja keras, inovatif, dan berani bermimpi besar.
Ia juga meminta para pelaku start-up turut memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan usaha-usaha kecil di kampung-kampung. Menurut dia, banyak warga yang menjual produk seperti gorengan, makaroni hingga nasi uduk.
Namun, Jokowi menilai, usaha-usaha tersebut tak mengalami kemajuan dari waktu ke waktu karena masalah pemasaran hingga branding.
"Pemasarannya hanya di rumah, pemasarannya hanya di gerobak depan rumah. Mereka tidak membangun brand, mereka tidak memiliki kemasan yang baik," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, para pelaku start-up harusnya bisa membantu pelaku usaha super mikro itu untuk mengembangkan branding dan pemasaran produknya.
"Bagaimana membuat sebuah packing yang baik, kemasan yang baik, ditempel dengan print yang bagus," kata dia.
"Jangan sampai membangun brand-nya masih pisang Sukamakmur, ya banyak seperti itu, nasi uduk Sukamaju," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/07/10584361/presiden-jokowi-tantang-anak-anak-muda-menyalip-di-tikungan