Salin Artikel

Wasekjen PDI-P Dilaporkan ke Bawaslu atas Tuduhan Menghina Soeharto

Pelapor merupakan Tim Advokat Peduli Soeharto (TAPS) yang diwakili oleh Oktoberiandi. Diketahui, Oktoberiandi juga menjabat sebagai Wasekjen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Berkarya.

Pelapor menuding Basarah menghina lantaran menyebut Soeharto sebagai guru korupsi. Pernyataan itu dinilai tidak sesuai fakta, sehingga harus ditindaklanjuti secara hukum.

"Kami melihat bahwa yang bersangkutan sebagai salah satu juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin melakukan suatu tindakan yang menurut kami tidak terpuji, baik itu sebagai tim kampenya pelaksana dan juga peserta pemilu," kata Oktoberiandi di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).

Oktoberiandi menyebut pernyataan Basarah tidak memiliki fakta hukum lantaran Soeharto tidak pernah diputus secara inkrah sebagai pelaku korupsi. Apalagi, dasar hukum yang digunakan Basarah dalam pernyataannya adalah Ketetapan MPR Nomor 11 Tahun 1998 Pasal 4.

Oleh karena itu, Oktoberiandi menuding Basarah melanggar Pasal 280 ayat (1) huruf c juncto Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Dalam aduannya, pelapor membawa bukti berupa berita media online mengenai pernyataan Basarah, hingga video dan rekaman pernyataan Basarah.

Pelapor berharap, Bawaslu dapat menindaklanjuti aduannya sehingga memberi pelajaran bagi politisi dan masyarakat.

"Tujuan pelaporan ini adalah mencegah seorang politisi atau kalangan lainnya agar tidak melakukan hal yang serupa di kemudian hari terhadap mantan Presiden Republik Indonesia atau tokoh nasional lainnya," ujar dia.

Polemik ini bermula dari pernyataan Basarah bahwa maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Presiden ke-2 Soeharto. Berdasarkan itu, Basarah menyebut Soeharto sebagai guru dari korupsi di Indonesia.

Pernyataan Basarah sendiri sebenarnya merupakan respons dari pidato calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto di sebuah forum internasional di Singapura. Prabowo mengatakan, isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang sudah seperti kanker stadium 4.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/05/17565651/wasekjen-pdi-p-dilaporkan-ke-bawaslu-atas-tuduhan-menghina-soeharto

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke