"Romantisme kerinduan kepada enaknya zaman Pak Harto tidak bisa dibendung," ujar Priyo di Hotel Bidakara, Selasa (4/12/2018).
Priyo mengatakan, tudingan Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah membuat militansi Partai Berkarya menjadi bergerak. Tudingan itu memancing kelompok-kelompok yang melihat sosok Soeharto sebagai pemimpin baik menjadi marah.
Terbukti, kata dia, banyak kelompok masyarakat yang datang kepadanya untuk mengungkapkan kemarahan itu. Bahkan ada masyarakat yang melaporkan Basarah karena julukan "guru korupsi" itu.
"Mesin kami menjadi mesin yang terbangun ketika tudingan jahat itu bermunculan," kata Priyo.
"Kami yakin Pak Harto itu dikenal sebagai apa. Orang yang jujur akan mengatakan Pak Harto adalah pemimpin yang tegas menumpas komunisme di Indonesia dan beliau adalah Bapak Pembangunan," tambah dia.
Dia pun meminta PDI-P untuk saling menghargai. Mantan politisi Partai Golkar itu mengatakan Partai Berkarya masih menghormati Presiden Soekarno dan Megawati Soekarnoputri yang identik dengan PDI-P.
Kata dia, Partai Berkarya tidak melontarkan kritikan yang berlebihan kepada keduanya. Termasuk terhadap Presiden Joko Widodo sendiri.
"Kritikan kami dari Berkarya terhadap pemerintahan Jokowi juga kritikan biasa-biasa saja. Kami masih menghormati beliau sebagai presiden," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/04/18492781/sekjen-berkarya-romantisme-kerinduan-era-pak-harto-tak-bisa-dibendung