“Senpinya itu senpi rakitan. Sama amunisinya juga sedang didalami dari penyidik Polres Sampang,” kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
Dalam aksi pembunuhan pada Rabu (21/11/2018), seorang tukang gigi bernama Subaidi tewas ditembak oleh Andika.
Menurut Dedi, pembunuhan itu dilandasi motif penghinaan secara tendensius di Facebook berupa video soal aksi saling menantang terkait pilpres.
“Itu hanya menyangkut masalah personal saja, karena tersinggung dan teragitasi ‘Kalau kamu mau merasakan pedang saya, ya silahkan saja’. Didatengin, bawa pedang, sudah mau face to face,” tutur Dedi.
Ia pun menyayangkan adanya video tersebut. Dedi menuturkan, penyebaran video yang berisi ajakan duel kepada seseorang secara terbuka telah melanggar hukum.
“Ya kita prihatin lah, masyarakat seharusnya bijak. Tantangan secara lisan, apalagi disampaikan diviralkan di medsos itu pelanggaran hukum,” ujar Dedi.
Meski begitu, terkait penyebaran video itu, Dedi menyebut, merupakan delik aduan. Artinya harus ada yang melapor ke pihak Kepolisian.
“Harus ada yang melaporkan bila merasa terancam akibat tindakan ancaman seseorang, bisa dipidanakan,” kata Dedi.
Diberitakan sebelumnya, aksi saling menantang terkait pilpres di media sosial Facebook berujung duel di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Subaidi, tukang gigi, tewas setelah tubuhnya ditembus peluru panas dengan pistol rakitan Andika, pelaku.
Pada Rabu (21/11/2018) siang, korban warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, batal mendatangi pasiennya di Desa Sukobanah Laok.
Di tengah jalan, dia bertemu pelaku, pria pemilik akun Facebook yang menantang guru korban lewat komentar di status Facebook.
Keduanya pun terlibat duel. Korban membawa senjata tajam dan pelaku membawa pistol rakitan.
Akhir cerita, pelaku menembak dada korban hingga tembus ke punggung. Korban pun tewas.
"Dalam hitungan jam, Polres Sampang berhasil membekuk pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (24/11/2018).
Sebelumnya, guru korban sempat mengunggah foto dengan memegang senjata tajam. Foto tersebut dilengkapi status yang menantang pendukung salah satu calon presiden.
Kemudian status guru korban dibalas oleh akun Facebook atas nama Idris Afandi Afandi yang diduga milik pelaku dengan komentar bernada siap menghadapi tantangan itu.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/29/14264321/polisi-dalami-asal-usul-senjata-pelaku-penembakan-tukang-gigi-di-sampang