Salin Artikel

Presiden Jokowi Diminta Cermat dalam Pergantian KSAD

Koalisi tersebut terdiri dari Imparsial, Elsam, Kontras, Setara Institute, HRWG, ILR, PBHI, dan Institute Demokrasi.

Permintaan ini dilontarkan mengingat masa jabatan KSAD Jenderal TNI Mulyono tidak lama lagi akan berakhir seiring memasuki masa pensiun.

"Salah satu hal belum tuntasnya kasus HAM bisa disebabkan oleh resistensi pertahanan dan keamanan itu sendiri," kata Direktur Program Imparsial Al Araf di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Ia menambahkan, Presiden selaku otoritas politik tentu akan segera menyiapkan calon KSAD baru. Dan hal tersebut merupakan hak prerogratif Presiden.

Kendati demikian, Presiden sedianya memastikan KSAD yang baru terbebas dari catatan pelanggaran HAM. Selain itu, tidak punya potensi menghambat proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM. 

Kasus-kasus itu antara lain kasus Trisaksi, Semanggi I dan II, Talangsari kasus penghilangan paksa 1997-1998, ataupun kasus pembunuhan aktivis munir.

"Presiden harus punya dasar memilih KSAD. Kita membutuhkan KSAD baru yang punya komitmen berantas HAM," paparnya.

Selain terbebas dari catatan pelanggaran HAM, seperti diungkapkan Al Araf, KSAD yang baru juga bukan individu yang berpotensi menghambat penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM.

Senada dengan Al Araf, Feri Kusuma dari Kontras mengungkapkan, Jokowi harus mencermati rekam jejak para calon KSAD.

Menurut dia, jika memilih KSAD yang berkomitmen terhadap HAM, hal itu akan membantu Jokowi melunasi janji politik membongkar pelanggaran HAM masa lalu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/16/13311131/presiden-jokowi-diminta-cermat-dalam-pergantian-ksad

Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke