Salin Artikel

Timses Jokowi-Ma'ruf Hormati Apa Pun Keputusan PBB

PBB belum memutuskan dukungan pada Pemilihan Presiden 2019 meskipun Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra telah menerima tawaran menjadi penasehat hukum Jokowi-Ma'ruf.

"Sejauh ini, antara Pak Yusril dengan Pak Jokowi, Kiai Ma'ruf atau TKN dan partai-partai yang sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja belum sampai pada pembicaraan tentang kemungkinan bergabungnya PBB setelah Pak Yusril menjadi penasehat hukum kami," ujar Arsul kepada Kompas.com, Jumat (9/11/2018).

Ia mengatakan, kemungkinan-kemungkinan selalu terbuka dalam politik. Namun, pihaknya menghormati apapun keputusan internal PBB.

"Tetapi itu bukan keputusan sepihak kan. Tapi akan sangat bergantung bagaimana internal di PBB ya kan. Kami menghormatilah apa pun yang pada akhirnya diputuskan teman-teman di PBB," ujar Arsul.

"Hanya kami tentu senang jika semakin banyak yang mendukung. Jangankan didukung partai politik yang memiliki struktur ke bawah rapi yang mendukung, didukung kelompok-kelompok relawan saja kami juga senang," lanjut dia.

Diberitakan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyatakan untuk bersedia menerima tawaran menjadi kuasa hukum pasangan capres cawapres nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin secara personal. Yusril mengaku, tawaran datang dari Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir.

Meski demikian, pembicaraannya dengan Erick sama sekali tidak menyinggung masalah dukungan dari PBB.

"Pak Erick bilang, 'yang penting Pak Yusril-nya'. Masalah PBB sama sekali tidak disinggung di dalam pembicaraan dengan Pak Erick," ujar Yusril, Senin (5/11/2018).

PBB sendiri, hingga saat ini belum memutuskan akan memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/09/16292511/timses-jokowi-maruf-hormati-apa-pun-keputusan-pbb

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke