Salin Artikel

Polisi Tangkap 4 Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Facebook

Mereka ditangkap pada waktu yang berbeda-beda, Kamis (1/11/2018).


“Satgas Patroli Medsos Dittipidsiber Bareskrim Polri telah melakukan penangkapan terhadap pelaku penyebaran hoaks berupa pencurian anak,” ujar Kasubdit II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Rickynaldo Chairul saat konferensi pers di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Rickynaldo menuturkan, para pelaku ditangkap di tempat yang berbeda-beda yakni di daerah Kemang (Jakarta Selatan), Sentiong (Jakarta Pusat, Ciputan (Tangerang), dan Kabupaten Bekasi.

Keempatnya yaitu EW (31), RA (33), DNL (21), dan JHHS. EW diketahui bekerja sebagai sekuriti, sedangkan RA dan JHHS merupakan sopir. Keempatnya menyebar hoaks melalui akun Facebook mereka.


Rickynaldo mengungkapkan, barang bukti yang berhasil diamankan adalah:

1. Satu unit Samsung Galaxy Tab 2 dan 1 unit Hanphone Blackberry 9790

2. SIM card AXIS dan Telkomsel

3. Memory Card

4. Akun Facebook AA dan akun Facebook AT

5. Satu unit handphone merek Vivo Y69 warna rose gold

6. SIM Card provider Telkomsel

7. Xiaomi Redmi 3 S warna gold

8. SIM car provider Telkomsel

Rickynaldo menjelaskan, pelaku mengaku menyebarkan konten penculikan anak supaya masyarakat waspada.

Namun, informasi penculikan tersebut tidak pernah dicek kebenarannya dan tidak benar (hoaks) sehingga menimbulkan keresahan masyarakat terlebih para orangtua yang memiliki anak.

“Adapaun modus operandinya ke 4 orang pelaku ini memang dengan sengaja mem-posting gambar, video, dan tulisan dengan konten tentang penculikan anak di Ciseeng (Bogor), Sawangan (Depok), dan Ciputat (Tangerang) melaui media sosial Facebook,” papar Rickynaldo.

Postingan tersebut antara lain bertuliskan "modus penculikan anak dengan mencari baju bekas, waspadalah terhadap penculikan dan jangan lupa untuk tetap jagain anak kita".

Kedua, "Kalau ketangkep nggak usah dikasih ampun, bakar aja lah'. Ketiga, 'lebih ekstra waspada kepada anak karena ada penculikan anak dengan modus gila dan cari pakaian bekas".

Lalu, ada postingan “Berita siang ini, kejadian jalan Juanda Ciputat terlihat seorang anak kecil sedang ditodongkan senjata tajam ke bagian leher karena tersangka penculikan sudah terkepung warga dan pihak kepolisian. Waspada untuk teman-teman lain yang punya anak kecil karena sedang maraknya korban penculikan anak".

Terakhir, mereka mengunggah video melalui Facebook berisi adanya tindak pidana kekerasan anak di bawah umur yang dilakukan saudara R alias LA Saleh terhadap korban OR yang berusia kurang lebih 5 tahun.

Rickynaldo menuturkan, di dalam rekaman video tersebut terdapat beberapa kata-kata kasar dengan ancaman sekaligus penganiayaan terhadap anaknya.

“Jadi postingan-postingan ini dalam beberapa waktu terakhir ini sudah meresahkan hampir seluruh lapisan masyarakat, khususnya orangtua yang mempunyai anak-anak,” ujar Rickynaldo

“Postingan ini tidak benar, ini postingan hoaks,” lanjut Rickynaldo.

Rickynaldo berharap kepada seluruh masyarakat khususnya warga pengguna ruang siber agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Tidak sembarangan meng-upload bahkan menyebarkan berita-berita yang belum diklarafikasi dengan benar apalagi berita-berita yang di-upload ini menimbulkan keresahan di dalam masyarakat ini tidak benarkan,” tutur dia.

Adapun para pelaku disangkakan dengan pasal 51 juncto pasal 35 Undang-Undang RI 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan/atau pasal 15 Undang-Undnag Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dengan ancaman paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp 12 miliar.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/02/17480961/polisi-tangkap-4-penyebar-hoaks-penculikan-anak-di-facebook

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke