Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesian (IDI) Ilham Oetama Marsis menantang Presiden Joko Widodo untuk memaparkan solusi menghadapi defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
Tantangan itu disampaikan Ilham saat Presiden Jokowi menghadiri Muktamar XXX IDI di Samarinda, Kamis (25/10/2018).
Ilham mengatakan, Indonesia sebenarnya bisa mencontoh negara-negara yang fasilitas jaminan kesehatannya mengalami defisit, seperti Ghana dan Inggris. Ia pun mengatakan ingin mendengar solusi dari Jokowi.
"Saya pikir di benak Presiden sudah ada solusinya, tapi Bapak belum mengemukakan. Nah kami ingin mendengarnya di sini," kata Ilham yang disambut tepuk tangan dari peserta IDI.
Baca selengkapnya: Ditantang IDI Paparkan Solusi Defisit BPJS, Ini Jawaban Jokowi
2. Ratna Sarumpaet Enggan Diperiksa Bawaslu Bukan Hanya karena Sakit
"Kemarin Bawaslu sudah datang dan sudah bertemu dengan Ibu Ratna, dan yang bersangkutan menyampaikan bahwa yang pertama adalah (Ratna) belum mendapatkan surat (pemberitahuan klarifikasi) dari Bawaslu," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/10/2018).
Argo mengatakan, terkait hal itu, Bawaslu telah melayangkan surat pemberitahuan klarifikasi tertentu. "Kemudian, hari ini Bawaslu akan mengklarifikasi kembali yang akan dilakukan hari ini," lanjut dia.
Ratna dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Rabu kemarin. Namun, kuasa hukum Ratna, Insank, mengatakan, kliennya sedang dalam kondisi sakit sehingga tak dapat menjalani pemeriksaan.
Baca selengkapnya: Ratna Sarumpaet Enggan Diperiksa Bawaslu Bukan Hanya karena Sakit
3. Kisah Pilu Keluarga FX Ong
Betapa tidak, FX Ong nekat mengakhiri hidup bersama kedua anak serta istrinya dengan menembakkan kepala sendiri menggunakan senjata api jenis revolver.
Berbagai motif pun sedikit demi sedikit mulai terungkap atas keputusan FX Ong untuk bunuh diri bersama keluarga kecilnya, yang di luar nalar para kerabat dekatnya itu.
Isu adanya kehadiran orang ketiga hingga memicu perceraian pun kini terus digali oleh Polresta Palembang. Hal itu berdasarkan keterangan dari dua asisten rumah tangga korban, Dewi (28) dan Sarah Perdinanti (20).
Menurut Sarah, beberapa waktu belakangan, FX Ong yang akrab dipanggil Koko itu memang mengalami kondisi rumah tangga tak harmonis bersama istrinya, Margaret Yentin Liana (43).
FX Ong diduga memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Margaret hendak menggugat cerai suaminya tersebut.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah seusai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Perebutan hak asuh anak antara Margaret dan FX Ong, menurut Sarah, sering membuat keduanya bertengkar. Sebab, FX Ong enggan melepaskan hak asuh anak mereka kepada istrinya tersebut. “Koko enggak mau anaknya diasuh Cece, jadi suka ribut begitu (soal hak asuh anak) ”ujarnya.
Baca selengkapnya: Kisah Pilu Keluarga FX Ong, Dugaan Orang Ketiga hingga Tega Tembak Kepala Anak dan Istri sampai Tewas
4. Ada Klaim 99 Persen Orang Indonesia Hidup Pas-pasan, Ini Kata BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto enggan mengomentari pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengenai kondisi mayoritas masyarakat Indonesia yang hidup pas-pasan.
Prabowo menyebut 99 persen masyarakat Indonesia hidup secara pas-pasan ketika sedang berdialog dengan pendukungnya di Bali, Jumat (19/10/2018) lalu.
Meski demikian, Suhariyanto mengingatkan agar dalam menanggapi pernyataan siapa pun yang menyertakan data, perlu dicari tahu terlebih dahulu dari mana sumber data tersebut. Setelah diketahui, lalu dipastikan apakah data tersebut valid atau tidak.
"Ketika orang berbicara, basisnya harus data dulu. Kalau bikin sebuah statement tanpa data, agak susah untuk ditanggapi ya, yang penting datanya dulu," kata Suhariyanto saat ditemui di Politeknik Statistika STIS, Kamis (25/10/2018).
Menurut Suhariyanto, era saat ini sudah masuk pada keterbukaan dan transparansi, termasuk dalam hal data. Oleh karena itu, jika ada sesuatu yang perlu didiskusikan atau dipastikan kebenarannya, perlu melihat lebih jauh data yang jadi acuan topik yang dimaksud.
Baca selengkapnya: Ada Klaim 99 Persen Orang Indonesia Hidup Pas-pasan, Ini Kata BPS
5. Kabar Buruk, Manusia Telah Terinfeksi Plastik! Tinja Menunjukkannya
Sampel tinja yang diamati berasal dari 8 orang peserta uji internasional yang berasal dari Austria, Italia, Finlandia, Jepang, Belanda, Polandia, Rusia, dan Inggris.
Hasilnya cukup mengejutkan peneliti. Dalam semua sampel tersebut terdapat partikel dan serat plastik.
Temuan ini menegaskan prediksi para peneliti yang telah melacak mikroplastik dalam benda-benda kecil. Ilmuwan dunia telah mengidentifikasi adanya mikroplastik dalam air minum, garam meja, hingga seafood.
Perlu diketahui, responden dalam penelitian ini harus mencatat apa saja yang mereka makan selama seminggu sebelum memberikan sampel tinja untuk pengujian.
Catatan ini memberikan informasi tentang sumber-sumber potensial dari plastik dalam kotoran mereka.
Setidaknya catatan itu mengungkap bahwa dua dari delapan peserta mengunyah permen karet setiap hari. Enam orang makan pangan dari laut.
Baca selengkapnya: Kabar Buruk, Manusia Telah Terinfeksi Plastik! Tinja Menunjukkannya
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/26/06450061/berita-populer-jokowi-ditantang-idi-ratna-enggan-diperiksa-dan-kisah-pilu