Masa evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban akan diakhiri pada Jumat (12/10/2018) sore, setelah sebelumnya direncanakan berakhir Kamis (11/10/2018).
Langkah tersebut diambil lantaran sejumlah warga meminta petugas untuk tetap mencari keluarga dan kerabat mereka yang masih belum ditemukan pascabencana.
"Besok sore tanggal 12, masa evakuasi akan diakhiri secara resmi. Paginya masih ada proses pencarian, dilakukan oleh Basarnas, TNI, Polri melakukan pencarian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).
Setelah masa evakuasi berakhir, Sutopo mengimbau, warga untuk tidak melanjutkan proses pencarian.
Hal itu lantaran kondisi jenazah yang ditemukan H+14 sudah rusak dan bisa menimbulkan penyakit kepada warga.
"Jika masih ada warga yang mencari korban, kita imbau untuk tidak melakukan. Karena kondisi jenazah sudah rusak, berpotensi menimbulkan penyakit, seperti kolera, dan sebagainya," ujar Sutopo.
Gempa bermagnitudo 7,4 SR yang terjadi Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah mengakibatkan 2.073 orang meninggal dunia dan 10.679 orang luka berat.
Tercatat pula, 680 orang hilang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.
Selain itu, dilaporkan juga 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.
67.310 rumah dan 662 sekolah tercatat rusak. Dan 22 fasilitas kesehatan serta 99 fasilitas peribadatan rusak berat.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/11/15542361/masa-pencarian-korban-bencana-sulteng-diperpanjang-sehari-berakhir-jumat