Jumlah tersebut terdiri dari 1.539 korban dari Palu, 171 korban dari Donggala, 15 dari Parigi Moutong, dan 1 korban dari Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dari total jumlah korban, sebagian korban dimakamkan secara massal. Sementara sebagian yang lain dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan secara pribadi.
"Dimakamkan di TPU Paboya 810 korban, TPU Pantoloan 35, oleh keluarga 1.059, di Donggala 35, Biromaru Kabupaten Sigi 8, dan Pasangkayu 1 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).
Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat terdapat 10.679 orang luka berat. Tercatat pula 835 orang hilang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.
Selain itu, gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) tersebut mengakibatkan 74.444 mengungsi di 147 titik.
Dilaporkan pula, 65.733 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Juga terdapat 7 fasilitas kesehatan rusak berat, yang terdiri dari 1 rumah sakit dan 6 puskesmas.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/08/15330451/bnpb-korban-meninggal-bencana-di-sulteng-menjadi-1948