"Enggak apa-apa kok berbeda pilihan. Berbeda pilihan dalam memilih wali kota, bupati, presiden juga boleh. Tidak ada yang melarang," kata Presiden Jokowi saat membuka Muktamar IX Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Persis) di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
"Tapi jangan yang namanya ukhuwah islamiah dan watoniyah kita dikorbankan. Rugi besar kita," tambah calon presiden petahana ini.
Jokowi mengatakan tak bosan-bosannya mengingatkan hal ini karena sudah melihat sendiri adanya sebagian masyarakat yang tak lagi saling bertegur sapa karena perbedaan pilihan politik.
Bahkan, ada yang sampai saat ini masih terus berseteru karena perbedaan pilihan di 2014 lalu, saat Jokowi bersama Jusuf Kalla berhadapan dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Sudah empat tahun pilpres masih dibawa sampai sekarang, ada," kata Jokowi.
Presiden Jokowi yang pada Pilpres 2019 akan kembali berkompetisi dengan Prabowo mengaku tidak mau hal tersebut terulang.
Siapa pun pemenang dari Pilpres 2019, Jokowi menegaskan bahwa persatuan antaranak bangsa harus tetap terjaga.
"Jangan sampai, saya titip, harmoni yang sudah berjalan lama, kita menjadi kelihatan terpecah, terbelah gara-gara pesta demokrasi lima tahun sekali," kata Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/25/11562111/presiden-jokowi-beda-pilihan-presiden-juga-boleh-tak-ada-yang-larang