Beda pilihan politik, lanjut Jokowi, harus ditempatkan pada posisi yang biasa saja. Jangan sampai perbedaan pilihan politik itu membuat sesama warga negara menjadi tidak rukun.
"Mau milih siapa saja, silakan. Karena memang ini pesta demokrasi. Beda pilihan juga enggak apa-apa. Tapi yang namanya kerukunan, persatuan, persaudaraan sebagai saudara sebangsa setanah air jangan sampai dilupakan," ujar Jokowi saat dijumpai di rumah makan bilangan Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemilihan umum di Indonesia terjadi setiap lima tahun sekali. Pemilihan umum seharusnya menjadi hal yang biasa saja untuk disikapi.
"Pesta demokrasi setiap lima tahun sekali. Bukan hanya Pilpres, ada pemilihan gubernur, bupati, wali kota, bahkan kepala desa. Proses demokrasi ini yang menjadi amanat undang-undang," ujar Jokowi.
Ia pun berharap masyarakat menyadari hal itu dan pada akhirnya, pesta demokrasi berjalan dengan lancar tanpa perlu mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/21/16001821/jokowi-beda-pilihan-enggak-apa-apa-asal-rukun-bersatu-dan-bersaudara