Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Pemicu Aksi 10 November 1945

KOMPAS.com - Hari ini 73 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 September 1945, arek-arek Surabaya menyobek warna biru bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, Surabaya.

Arek-arek Surabaya murka dengan Belanda yang dianggap melakukan pengibaran bendera secara semena-mena.

Kemarahan arek Surabaya memang wajar, sebab Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan sebulan sebelumnya. Selain itu, Indonesia sedang fokus menggalakkan semangat kemerdekaan ke semua wilayah di Indonesia.

Akibatnya, muncul inisiatif dari arek Surabaya untuk merobek bendera tersebut. Peristiwa ini sekaligus menjadi momentum yang pemicu peristiwa 10 November 1945, yang kelak diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Belanda membawa petaka

Setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah Indonesia gencar-gencarnya memberikan informasi kepada rakyat mengenai makna kemerdekaan.

Bendera Merah Putih ditetapkan sebagai bendera nasional. Selanjutnya, pemerintah melakukan sosialisasi bendera negara ke semua wilayah.

Surabaya pun menjadi salah satu kota yang ramai mengibarkan bendera Merah Putih ke berbagai sudut kota. Patriotisme dan kebanggaan akan merdekanya Indonesia menjadi alasan utama.

Di satu sisi, Sekutu yang telah memenangkan Perang Dunia 2 ingin mengambil kembali wilayah jajahan dari Belanda, yang merupakan salah satu anggota.

Tentara Inggris datang dan tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) untuk melucuti tentara Jepang.

Pihak Inggris juga membawa misi untuk mengembalikan Indonesia kepada administrasi Pemerintahan Belanda. Perwakilan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris.

Kota Surabaya tak lepas dari jangkauan pihak Sekutu. Sekelompok orang Belanda pada 18 September 1945 diketahui mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia di Surabaya.

Tepat di tiang paling atas Hotel Yamato, bendera itu berkibar malam harinya. Paginya, ketika arek Surabaya melihat bendera, mereka langsung marah dan murka.

Belanda dianggap tak menghargai usaha dari rakyat Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaan. Para pemuda Surabaya pagi hari bersitegang dengan orang-orang Belanda di Hotel Yamato karena bendera itu.

Dilansir dari Harian Kompas edisi 20 September 2016, Residen Soedirman didampingi Sidik dan Hariyono menemui WVCh Ploegman yang merupakan perwakilan Inggris, juga orang-orang Belanda di sana. Tujuannya, untuk berunding dan menurunkan bendera yang memicu amarah masyarakat Surabaya.

Ploegman menolak menurunkan bendera Belanda, serta menolak mengakui kedaulatan Indonesia. Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian di lobi Hotel Yamato. Saat itu, Ploegman tewas dicekik Sidik, lalu Sidik tewas ditembak tentara Belanda.

Massa yang datang semakin banyak. Mereka mendukung Residen Soedirman untuk segera membuat inisiatif agar bendera itu segera diturunkan.

Residen Sordirman bersama Haryono akhirnya keluar ruangan dan memberikan informasi kepada massa bahwa perundingan buntu tanpa hasil. Mereka menolak menurunkan bendera itu.

Sebagian pemuda yang datang berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Mereka merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.

"Merdekaaa ! Merdekaaa!" pekik dari massa yang berhasil merobek dan menaikkan lagi bendera merah putih.

Akibat peristiwa ini, berujung pada berbagai pertempuran pertama antara pihak Indonesia dengan tentara Inggris. Akhir dari konflik ini berujung pada peristiwa 10 November 1945.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/19/12315381/hari-ini-dalam-sejarah-insiden-hotel-yamato-pemicu-aksi-10-november-1945

Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke