Keyakinan Megawati ini berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga yang selalu menempatkan partai berlambang banteng moncong putih itu di urutan teratas.
Padahal, kata Megawati, ia dan PDI-P kerap di-bully di media sosial. Namun, hal itu tak memengaruhi elektabilitas PDI-P.
"Kalau sekarang, kalau lihat survei, enggak turun-turun, sudah di-bully. Ya saya di-bully, ya PDI-P di-bully, enggak turun-turun," kata Megawati, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Rakornas yang membahas pemenangan Pemilu 2019 ini dihadiri oleh bakal calon wakil presiden yang diusung PDI-P, Ma'ruf Amin
Hadir juga ratusan kader dan caleg PDI-P yang akan bertarung di Pileg 2019.
Pada kesempatan itu, Megawati meminta para kader untuk tidak memikirkan kelompok yang merundung PDI-P di media sosial. Menurut dia, tindakan itu tidak memengaruhi pilihan masyarakat.
"Ya karena saya tahu, ternyata rakyat yang menentukan," kata dia.
Survei Litbang Kompas yang dirilis pada April lalu menunjukkan, PDI-P dipilih oleh 33,3 persen responden. Hasil itu menempatkan PDI-P di urutan pertama, disusul Gerindra, dan Golkar.
Survei Alvara yang baru dirilis pada Agustus 2018 juga menempatkan PDI-P pada peringkat teratas dengan 26,1 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/01/11504221/megawati-saya-dan-pdi-p-di-bully-tetapi-survei-enggak-turun-turun