Salin Artikel

Wiranto: Penyelundupan Solar ke Luar Negeri Masih Terjadi

Hal itu disampaikan oleh Wiranto setelah memimpin rapat koordinasi khusus penguatan penanganan migas ilegal di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

"Banyak kejahatan-kejahatan yang menyangkut migas dari mulai drilling, kemudian refinery-nya kemudian masalah penimbunannya, angkutannya," ujar Wiranto.

"Distribusinya sampai kepada penyelundupan penjualan bahan bakar solar kita ke luar negeri lewat kapal-kapal tanker dan sebagainya. Itu ternyata dilaporkan oleh BPH Migas oleh Bareskrim, Bea Cukai, itu masih terjadi," kata dia.

Pemerintah, kata Wiranto, akan berupaya melakukan langkah agar praktik migas ilegal bisa diminimalisasi. Hal ini dinilai sangat penting sebab akan meminimalisasi kerugian negara.

Saat ditanya berapa total kerugian negara akibat praktik migas ilegal, Wiranto belum mau menyebutkan angkanya.

Selain soal distribusi, pemerintah juga memusatkan perhatian kepada banyaknya penambangan-penambangan liar sumur tua. Wiranto mengatakan, pemerintah akan mengetatkan pengawasan.

"Kalau tidak diawasi dengan baik maka bahaya kecelakaan itu sangat besar. Kemarin kan baru terjadi beberapa kecelakaan akibat terbakarnya sumur-sumur tua penambangan yang liar itu," kata Wiranto.

Rapat koordinasi khusus yang dihadiri oleh berbagai lembaga terkait sepakat melakukan satu koordinasi ketat terhadap masalah kegiatan migas, dari hulu sampai hilir.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/28/14094821/wiranto-penyelundupan-solar-ke-luar-negeri-masih-terjadi

Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke