Staf Ahli Menteri Sosial bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Asep Sasa Purnama menjelaskan layanan diberikan kepada kelompok rentan, yaitu anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu dengan balita, serta penyandang disabilitas.
"Kami sudah menggerakkan 59 petugas di 10 pos LDP dan menyebar ke titik layanan pengungsi lainnya, dihadiri sekitar 1000-1500 pengungsi," urai Asep saat acara Forum Merdeka Barat, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
"Dalam mendukung layanan psikososial, ada pos utama di Lapangan Supersemar, Lombok Utara," tambah dia.
Khusus untuk anak-anak, telah ada beberapa penerapan upaya rehabilitasi. Pertama, mendirikan Sekretariat Bersama Anak NTB di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Paramitha Mataram dan Dinas Sosial Provinsi NTB.
Kemudian, mereka juga telah mendirikan layanan berupa posko lapangan, baik di Lombok Utara maupun Lombok Barat.
Layanan Bergerak juga dihadirkan oleh Kemensos untuk menjangkau para korban yang berada di lokasi terpencil. Layanan tersebut dilakukan di 37 titik, dengan 3.309 anak yang terlayani.
Upaya lain yang dilakukan oleh Tim LDP adalah mendirikan Posko Anak Ceria di beberapa pengungsian.
Asep mengatakan saat ini Kemensos fokus pada tahap rehabilitasi serta perlindungan sosial. Ia pun berharap proses penanganan dapat semakin dipercepat demi bantuan yang maksimal.
"Jadi mudah-mudahan pelaksanaan kita akan akselerasi, kita akan percepat supaya betul-betul nanti program atau kegiatan ini bisa bermanfaat untuk saudara-saudara kita di NTB," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/28/01063111/59-petugas-dikerahkan-untuk-pulihkan-kondisi-psikis-korban-gempa-lombok