Gerakan tersebut dideklarasikan pada Minggu (19/8/2018) di Gedung Joeang, Jakarta Pusat, diikuti oleh 300 santri dari Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Banten.
Romi, sapaan akrabnya, mengatakan, Sarung Jokowi merupakan gerakan massa pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang nantinya akan dibentuk di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya di kalangan pondok pesantren.
"Dibentuk kaposwil, kaposda, kapostren dari 14 ribu pesantren yang kurang lebih ada 1000 santrinya. Jadi ada 14 juta orang," kata Romi di Gedung Joeang, Jakarta Pusat.
Menurut Romi, dirinya menjadi inisiator Sarung Jokowi lantaran melihat sejumlah alasan untuk masyarakat mendukung Jokowi menjadi Presiden 2 periode.
"Gerakan Sarung Jokowi diilhami oleh keprihatinan karena masih disebarkannya ujaran kebencian berbasis hoaks, di mana bahwa dibuat narasi kalau pilihan Jokowi pada Ma'ruf Amin ini justru merendahkan ulama," tutur Romi.
"Ini tentu adalah narasi yang kebablasan," sambungnya.
Romi berharap, dengan adanya gerakan Sarung Jokowi, narasi yang menjatuhkan ulama tidak lagi digunakan.
Ia menilai, masyarakat saat ini juga sudah paham pasangan capres-cawapres mana yang menghargai ulama.
"Kita berharap, kaposwil, kaposda, dan kapostren ini akan memberikan suara 14 juta kepada Jokowi-Ma'ruf Amin di kontestasi yang akan datang. Ini baru dari relawan yang kita galang," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/19/19235591/ketum-ppp-inisiasi-gerakan-sarung-jokowi