Salin Artikel

Jusuf Kalla Sempat Galau Saat Diminta Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf

Jusuf Kalla awalnya menolak tawaran itu, namun keesokan harinya mengaku akan mempertimbangkannya.

"Pak JK hari Kamis sempat tidak mau, hari Jumat pagi beliau menyampaikan mempertimbangkan, begitu ya," kata pria yang akrab disapa Romy ini, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Namun, pada akhirnya, Kalla pun kembali sikap awalnya, yakni menolak untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Alasannya, Kalla ingin fokus untuk mengurus pemerintahan di setahun terakhirnya menjabat wakil presiden.

"Setelah berdiskusi lebih jauh, beliau lebih berkeinginan berkonsentrasi menyelesaikan tugas untuk satu tahun terakhir ini. Mengingat nanti Presiden akan sesaat cuti untuk kampanye. Kami pahami jalan berpikir beliau itu," kata Romy.

Romy menambahkan, meskipun batal jadi ketua tim pemenangan, namun JK tetap akan ada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Jusuf Kalla diberi posisi sebagai Ketua Tim Penasihat. Dengan begitu, JK tetap bisa berkontribusi bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun waktunya juga tidak akan banyak terbuang.

Mengenai pengganti JK sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, menurut Romy, saat ini sudah mengerucut ke tiga nama.

Romy menolak menyebut tiga nama yang dimaksud. Namun, menurut dia, ketiganya adalah laki-laki dan tidak berasal dari partai politik.

Jokowi sebelumnya menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah bersedia menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Iya (sudah bersedia). Saya sudah bicara dengan beliau," ujar Jokowi, usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018).

Jokowi mengatakan, keputusan pemilihan ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf ada di tangannya. Oleh karena itu, ia sudah berbicara dengan JK.

Namun belakangan, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengungkapan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

"Pak Jokowi itu mintanya (agar JK jadi) ketua tim sukses, tapi setelah berbicara dengan Bu Mega dan lain-lain, Pak JK memberitahukan bahwa secara teknis susah pemerintah siapa yang jalankan?" ujar Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/15/21053401/jusuf-kalla-sempat-galau-saat-diminta-jadi-ketua-timses-jokowi-maruf

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke