Salin Artikel

Tangani Gempa Lombok, Pemerintah Fokuskan Pemulihan

"Kami kompilasikan untuk bagaimana setelah tanggap darurat selesai, kita melangkah ke tahap berikutnya, yakni pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Menko Polhukam Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Rapat tersebut dihadiri Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.

Menurut Wiranto, pemulihan bagi korban gempa, rehabilitasi dan rekontruksi bangunan yang rusak tidak mudah karena besarnya jumlah korban gempa, baik itu harta benda maupun nyawa.

Pemerintah ingin memastikan jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan gedung sekolah dan rumah ibadah, serta rumah penduduk yang luluh lantak.

"Itu semua kami bahas secara detail. Malam ini kami garap semuanya. Mudah-mudahan besok kita sudah mempunyai secara jelas, rinci roadmap-nya, bagaimana pemulihan di sana, sambil terus mewaspadai adanya kemungkinan bencana susulan," kata Wiranto.

Menurut Wiranto, ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo kepada seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan evaluasi total terkait penanganan bencana gempa bumi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah langkah tanggap darurat di lokasi musibah merupakan prioritas.

Dia mengatakan, presiden juga meminta agar pengorganisasian kegiatan sudah dilaksanakan dengan menyertakan seluruh pemangku kepentingan, seperti TNI, Polri, kementerian/lembaga, Badan SAR Nasional, BNPB, serta pemerintah daerah.

Pemerintah pun meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan analisis secara akurat mengenai potensi bencana selanjutnya.

Hal itu sangat penting untuk memastikan rencana rehabilitasi, rekontruksi, dan pemulihan di sana.

"Dengan demikian, kita menyampaikan pemerintah bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan penanganan bencana alam di Lombok ini dengan sebaik-baiknya, secepat-cepatnya. Ini agar tidak menambah penderitaan yang ada di sana," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Panglima TNI ini menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 319 orang.

"Hasil pendataan yang terakhir dari Dansatgas yang saya terima, yang meninggal dunia ada 319 orang," kata Wiranto.

Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa korban tewas sebanyak 259 orang.

Baca: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Jumlah Korban Tewas Capai 259 Orang

Ia pun meminta maaf karena terjadi perbedaan data korban meninggal dunia akibat bencana ini. Namun, dirinya tidak menyalahkan perbedaan data tersebut karena metode pengumpulannya oleh instansi terkait berbeda-beda.

"Ada yang sumbernya berdasarkan laporan dari penduduk secara formal kepada aparat desa. Ada kartu penduduknya, penjelasan meninggalnya di mana itu masuk ke satu lembaga. Tapi ada pendataan langsung lewat door to door oleh Koramil, Babinsa, Binpolda, yang meninggal kemudian langsung dikubur," ucap Wiranto.

Wiranto memerintahkan seluruh instansi yang menangani bencana ini untuk mengintegrasikan data korban jiwa, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka.

"Saya sudah perintahkan ada kepaduan humas di sana sebelum mengumumkannya ke publik," ucapnya.

(Antara)

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/20132621/tangani-gempa-lombok-pemerintah-fokuskan-pemulihan

Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke