Salin Artikel

"Branding" Baliho, Demokrat Dinilai Terlalu Mengandalkan AHY

"Agak riskan bagi Demokrat kalo hanya mengandalkan AHY, tapi (AHY) belum memiliki kemampuan politik yang memadai di eksekutif atau legislatif," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP UI Aditya Perdana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/8/2018).

Upaya branding tersebut dilakukan oleh Demokrat melalui baliho yang menampilkan foto AHY beserta kata "Siap" dan "Sekarang dan Masa Depan".

"Saya sih merasa kalau ini (baliho) bagian dari jualan Demokrat untuk bisa menyodorkan nama AHY sebagai cawapres," ujar Adit.

Aditya memandang, lewat baliho tersebut AHY tak hanya diproyeksikan sebagai pemimpin terkait Pilpres 2019. Melainkan juga di masa depan, seperti Pilpres 2024.

Hal itu yang Adit sebut sebagai langkah yang berbahaya.

Menurutnya, Demokrat tampak terlalu mengandalkan AHY. Sementara itu, pengalaman yang belum memadai membuat AHY dinilai akan sulit bersaing.

"Menurut saya adalah, kompetisi di 2024 itu nanti ketat karena gubernur-gubernur ini akan menjadi calon presiden juga, entah siapapun itu kan, tapi sementara AHY sendiri belum jelas posisinya apakah jadi cawapres hari ini atau anggota DPR besok," jelasnya.

Adit mengatakan, AHY sebaiknya diberikan pelatihan atau kesempatan untuk terjun terlebih dahulu ke dunia politik.

"Kalau saya sih AHY itu seharusnya di-grill, maksudnya dikasih kesempatan untuk masuk di ranah legislatif atau eksekutif," terangnya.

Baliho raksasa AHY tak hanya ditemukan di Jakarta, tapi juga muncul di daerah lainnya, seperti Surabaya dan Makassar.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui baliho tersebut bertujuan meningkatkan branding putra sulung Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya kira pesan terang, siap jadi pemimpin,” kata Hinca melalui pesan singkat, Rabu (1/8/2018) malam.

Partai Demokrat saat ini tergabung koalisi pendukung Prabowo Subianto, bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Posisi cawapres masih dalam pembicaraan internal koalisi ini. Setelah nama-nama tersebut mengerucut, disebutkan bahwa nama AHY adalah salah satunya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/03/10245931/branding-baliho-demokrat-dinilai-terlalu-mengandalkan-ahy

Terkini Lainnya

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke