Salin Artikel

Para Ulama PA 212 Ingin Gerindra, PAN, PKS, Berkarya, dan PBB Berkoalisi di Pilpres 2019

Dalam surat undangannya, PA 212 mengundang Ketua Umum dan Sekjen Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya.

Sekjen PAN Eddy Soeparno menuturkan, dalam pertemuan tersebut, para ulama PA 212 meminta Partai Gerindra, PAN, PKS, Partai Berkarya, dan PBB berkoalisi pada pemilu 2019.

Selain itu, dibahas juga opsi-opsi terkait figur capres dan cawapres yang akan diusung oleh partai koalisi.

Kendati demikian, Eddy menegaskan, para petinggi parpol belum menyatakan kesepakatan terkait koalisi maupun figur capres-cawapres.

"Pada intinya kami hanya mendengarkan apa saja harapan daripada ulama dan tentu harapan ulama itu berbasis pada penguatan keumatan. Itulah yang dijadikan bahan pertimbangan kami," kata Eddy.

Tak Hadir

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hanya petinggi Gerindra dan PAN yang terlihat di lobi Hotel Sultan seusai pertemuan, antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Sementara tak tampak satu pun petinggi PKS yang hadir. Diketahui, PKS dan PAN merupakan calon mitra koalisi Partai Gerindra pada Pilpres 2019.

Seusai pertemuan, Eddy mengatakan, meski tidak hadir, ia memastikan hasil dari pertemuan tersebut akan diberitahukan kepada seluruh petinggi parpol yang diundang.

"Ya kami berharap ada dari teman-teman PKS dan Partai Berkarya hadir juga. Mungkin mereka belum hadir, tapi saya yakin pertemuan ini akan kami update kepada partai-partai itu," ujar Eddy.

"Saya pikir teman-teman PKS dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi terkait dengan pertemuan malam ini," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/23/23034941/para-ulama-pa-212-ingin-gerindra-pan-pks-berkarya-dan-pbb-berkoalisi-di

Terkini Lainnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke