Salin Artikel

PPP Nilai Wajar jika Ada Internal Demokrat Dukung Jokowi

Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PPP Arsul Sani, terkait hasil voting pengurus DPD Partai Demokrat se-Jawa Timur yang sebagian besar mendukung Jokowi dalam forum Rakorda, Sabtu (21/7/2018).

Ia beralasan bahwa sudah ada komunikasi secara intensif antara pihak Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beserta para elite politik Partai Demokrat serta orang-orang terdekat Jokowi, belakangan ini.

"Itu memang ada komunikasi politik. Jadi wajar saja kalau kemudian di internal Demokrat ada yang menyuarakan agar Demokrat bergabung dengan Pak Jokowi", ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).

PPP merupakan salah satu partai dalam koalisi yang mengusung Jokowi sebagai capres dalam Pilpres 2019.

Ketika ditanya mengenai bagaimana pembagian kekuasaan politik jika Demokrat masuk ke dalam koalisi, Arsul hanya bisa memberikan saran terkait teknis pelaksanaannya.

Partainya mengusulkan agar pembagian kekuasaan tersebut dilakukan setelah pemilu legislatif.

Ia menjelaskan bahwa cara tersebut akan membuat pembagian kekuasaan lebih adil, tidak hanya seperti pembagian kue.

"Power sharing itu dilakukan setelah hasil pileg diumumkan. Jadi basisnya adalah kekuatan dari masing-masing anggota koalisi di DPR (sehingga) sumbangannya terhadap dukungan pada politik pemerintahan nantinya di lembaga legislatif", terang Asrul.

Ia mengaku belum bertemu dengan sekjen partai lainnya dalam koalisi untuk membicarakan hal tersebut.

Ia berkilah bahwa saat ini, para sekjen sedang sibuk mengurusi caleg dalam daftar calon sementara (DCS) untuk Pileg mendatang.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/23/16250061/ppp-nilai-wajar-jika-ada-internal-demokrat-dukung-jokowi

Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke