Salin Artikel

Kader PKS Ingin Mitra Koalisi Pilpres Terbentuk Akhir Juli 2018

Hal itu merupakan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional PKS dan seluruh ketua DPW PKS se-Indonesia.

"Penetapan lebih awal ini akan memberikan waktu yang lebih bagi kader PKS untuk berkerja menyukseskan capres dan cawapres yang diusung," ujar Mustafa Kamal dalam konferensi pers di gedung DPP PKS, Jakarta, Senin (23/7/2018) siang.

Menurut Kamal, partainya tak mau berandai-andai apabila sembilan nama kandidat capres dan cawapres internal PKS tidak terpilih.

Ia menegaskan, saat ini pihaknya terus memperkuat komunikasi politik, khususnya Partai Gerindra.

"Kami terus bangun (komunikasi) seluruh parpol, tapi khusus dengan Gerindra atau Prabowo. Kami sudah kerja sama besar dan tentu saja tren ini akan memuncak pada 2019," kata dia.

Kamal juga mengakui bahwa komunikasi PKS juga berkembang dengan PAN dan Partai Demokrat. Ia berharap nantinya akan terbentuk koalisi bersama yang telah menyepakati pasangan capres-cawapres.

Ia optimistis salah satu dari sembilan kader internal PKS bisa diusung jadi cawapres oleh mitra koalisi nanti.

"Yakin dan kerja samanya akan banyak," kata Kamal.

Pada Pemilu 2014 silam, PKS memperoleh dukungan sebanyak 8.480.204 suara. Adapun perolehan kursi PKS di parlemen sebanyak 40 kursi.

Pada Pilpres 2014, PKS merupakan salah satu partai yang mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/23/12583451/kader-pks-ingin-mitra-koalisi-pilpres-terbentuk-akhir-juli-2018

Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke