Salin Artikel

Lulung: Saya Dipecat Dua Kali oleh PPP

Lulung memutuskan maju menjadi caleg DPR dari PAN untuk dapil DKI Jakarta.

"Saya dipecat dua kali. Dipecat oleh Romi (Romahurmuziy, Ketum PPP) dan Djan Faridz. Romi memecat saya karena saya ikut (kubu) Djan Faridz. Djan Faridz mecat saya karena saya tidak mendukung Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," ujar Lulung saat di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jakarta, Minggu (22/7/2018).

"Tentunya saya harus ada pilihan untuk hijrah, 'hijrah ke mana Pak Haji Lulung?', hijrah ke partai yang amanah. Karena ketika saya hijrah hari ini ke partai amanah, yaitu PAN, PAN kan Partai Amanat Nasional," sambungnya.

Lulung heran kepindahannya ke PAN sempat diributkan oleh PPP. Ia meminta PPP tak perlu lagi menyerang urusan kepindahannya ke PAN di depan media.

"Sudahlah jangan komentar di media, karena kalau mereka terus menyerang saya di media, mereka enggak diuntungkan, jujur saja saya yang diuntungkan," kata dia.

Ia optimistis bisa meraih suara sebanyak-banyaknya saat bertarung dalam pemilu 2019.

Saat ditanya terkait komisi DPR yang akan dituju jika terpilih, ia menyerahkannya kepada keputusan partai.

"Saya kepengennya apa yang ditugaskan partai, ya saya jalankan," kata dia.

Secara khusus, ia menilai PAN mampu menjalankan asas serta nilai yang dianut partainya.

Meskipun tak berlandaskan asas Islam, ia menganggap PAN adalah partai nasionalis dengan basis umat Islam yang kuat.

"Tadi dikatakan oleh Bang Zul (Zulkifli Hasan) bahwa kita berjuang untuk umat tapi kepentingan bangsa dan negara artinya semua itu mencakup. Artinya saya sejalan banget dengan PAN," katanya.

Ia juga mengungkapkan tak ada mahar politik yang diminta oleh PAN dalam pencalonan dirinya.

Namun, ia mengaku diajak oleh Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio untuk bergabung ke PAN. Pada waktu itu, kata dia, Eko juga menawarkan dirinya kedudukan di PAN.

Namun, Lulung enggan berkomentar lebih rinci kedudukan apa yang sudah dijanjikan oleh Eko.

"Itu saya berikan apresiasi tapi tujuan saya bukan semata-mata untuk kedudukan, tapi saya berjuang untuk umat dan bangsa," katanya.

Sebelumnya, Lulung juga pernah mengatakan, kepindahannya karena ia kecewa PPP tidak mengembalikan posisinya sebagai Ketua DPD PPP DKI Jakarta.

Lulung menyebutkan, intrik saat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang didahului dengan dualisme di tubuh PPP harusnya sudah selesai.

Lulung mengaku lebih condong pindah ke PAN lantaran merasa PAN mirip seperti PPP.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/22/19364051/lulung-saya-dipecat-dua-kali-oleh-ppp

Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke