"Kami tidak akan berhenti. Kami akan kejar terus jaringan-jaringan ini yang terkait dengan bom di Surabaya. Kami akan urut betul, kami tahu jaringannya di mana saja," ujar Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Lapangan Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).
Menurut Tito, pascaserangan di Surabaya, ada 194 terduga teroris yang ditangkap. Adapun tiga terduga teroris lainnya meninggal dunia dalam upaya perlawanan di Yogyakarta pada Sabtu (14/7/2018) kemarin.
Tito mengatakan, upaya melumpuhkan terduga teroris tidak dapat dilakukan dengan penanganan biasa. Menurut dia, anggota Polri perlu melakukan tindakan tegas kepada para terduga teroris yang melakukan perlawanan.
Menurut Tito, undang-undang memperbolehkan anggota Polri untuk melakukan tindakan represif yang mematikan terhadap para terduga teroris apabila mereka melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan anggota Polri dan mengancam keselamatan masyarakat.
"Kalau mereka menggunakan parang, gunakan senjata api, gunakan bom, masa diimbau saja. Kami berhadapan bukan dengan pelaku biasa, mereka pelaku yang siap mati," kata Tito.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/16/10514591/pascabom-surabaya-polri-tangkap-197-terduga-teroris-20-di-antaranya-tewas