Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto melalui siaran pers resmi, Senin (9/7/2018).
"Pertemuan Batu Tulis itu menepis berbagai anggapan dari berbagai pengamat politik yang mencoba membuat jarak, bahkan memisahkan antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati dan PDI Perjuangan," ujar Hasto.
Hasto melanjutkan, kepemimpinan Jokowi dan Megawati saling melengkapi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan.
Megawati dikenal kokoh dalam prinsip dan orientasi politiknya selalu kepada rakyat. Sementara Jokowi juga merupakan seorang teknokrat dengan model kepemimpinan yang merangkul, membangun dialog dan mengupayakan mendorong pembumian Pancasila dalam aktivitasnya.
"Kedua pemimpin bangsa tersebut, dengan demikian, saling melengkapi, bersinergi, dan disatukan oleh ikatan emosional dengan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia," ujar Hasto.
Cawapres
Sejumlah topik dibahas di dalam pertemuan selama 1 jam 50 menit itu. Mulai dari kunjungan Presiden Bank Dunia ke Indonesia, Persiapan Asian Games serta berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Terkait Pilpres, Hasto mengatakan, Jokowi sudah mengantongi nama yang akan dijadikan sebagai calon wakil presidennya.
"Berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai cawapres, nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Pak Jokowi," ujar Hasto.
Meski demikian, Megawati sendiri dalam siaran pers Hasto mengungkapkan bahwa pengumuman cawapres Jokowi akan dilalukan pada momen yang tepat.
"Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," ujar Megawati.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/09/10171681/pertemuan-batu-tulis-tepis-kabar-renggangnya-komunikasi-jokowi-dan-megawati