Salin Artikel

Kampanye Islam Damai di Medsos Perlu Ditingkatkan

Menurut Savic, hal itu untuk menghadapi fenomena konservatisme dan intoleransi yang terus menyebar ke berbagai pelosok negeri.

"Sebab, selama ini kita sangat sibuk membangun tembok dan pagar, tapi melupakan membangun jembatan," ujar Savic dalam sebuah diskusi di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/6/2018).

Tak berbeda, Manager Program MAARIF Institute, Pipit Aidul Fitriana juga menyebut bahwa fenomena tersebut kini terus menguat, khususnya di Jawa Barat.

"Temuan penelitian yang dilakukan Maarif Institute menunjukan fenomena intoleransi di kalangan anak muda mengkhawatirkan," kata Pipit.

Sementara itu, Presidium Gusdurian Depok, Subhi Azhari, mengatakan, bahwa fenomena tersebut disebabkan salah satunya karena kurangnya pengetahuan keagamaan masyarakat.

"Juga kecenderungan beragama yang ingin membenarkan diri sendiri selalu menegasikan kelompok lain di luar dirinya," kata Subhi.

Terakhir, Gamal Ferdi menilai, perlu upaya untuk membangun masyarakat yang inklusif, demi melawan fenomena eksklusifitas keberagamaan yang semakin menguat.

Cara menumbuhkan sikap inklusif tersebut, kata dia, salah satunya melalui kegiatan diskusi publik.

"Diskusi itu untuk mengampanyekan dan mempromosikan islam yang damai, toleran dan inklusif," kata salah seorang pendiri Yayasan Inklusif itu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/30/21001261/kampanye-islam-damai-di-medsos-perlu-ditingkatkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke