JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia Philips J. Vermonte berpendapat, melejitnya suara pasangan calon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) dalam Pilkada Jawa Barat, 27 Juli 2018 lalu, tidak begitu mengejutkan.
Hal itu dipaparkan Philips dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018).
Menurut dia, hal yang sama pernah terjadi pada calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada 2013 lalu.
"Pada Pilkada 2013, pasangan Rieke-Teten itu di survei juga paling bontot. Tapi pada hari H ternyata selisih 3 persen suaranya," ujar Phillips.
Demikian pula Pilkada pada tahun yang sama di Sumatera Utara. Saat itu, PDI Perjuangan mengusung Effendy Simbolon - Jumiran Abdi. Dalam survei elektabilitas yang dilaksanakan sebelum pencoblosan, pasangan Effendy-Jumiran selalu berada paling bontot.
Namun, rupanya pada penghitungan suara riil, pasangan tersebut berada pada urutan kedua dengan selisih 3 persen suara dengan pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Ery Nuradi.
Philips mengatakan, survei bersifat memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat atas suatu hal. Namun yang paling menentukan adalah kenyataan bahwa responden mencoblos atau tidak.
"Karena itu, tetap, yang terpenting adalah ketokohan dan mobilisasi," ujar dia.
Diketahui, survei elektabilitas yang dilaksanakan sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu berada pada urutan bawah.
Namun, hasil quick count Pilkada Jawa Barat lalu berbanding terbalik. Meski bukan menempati urutan pertama, namun pasangan tersebut menempati urutan kedua.
Quick count Litbang Kompas misalnya, menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 32,54 persen.
Sementara, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 29,53 persen. Urutan ketiga dan keempat yakni pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan 25,72 persen serta TB Hasanudin dan Anton Charliyan dengan 12,20 persen.
Quick count Charta Politika juga senada. Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 33,46 persen suara.
Sementara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 30,16 persen. Urutan ketiga dan keempat yakni pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan 25,00 persen serta TB Hasanudin dan Anton Charliyan dengan 11,38 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/30/12003231/melejitnya-suara-sudrajat-ahmad-syaikhu-di-pilkada-jabar-tidak-mengejutkan