Salin Artikel

Berkaca Pada Pilkada, Gerindra Anggap Mesin Partai Semakin Kuat

Sebab, tampak dari perhitungan cepat, perolehan suara kandidat yang diusung Gerindra di Jawa Barat dan Jawa Tengah mampu membalikan prediksi lembaga survei.

Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas pada Pilkada Jawa Barat, suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN secara mengejutkan mendekati pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang berada di posisi satu. 

Padahal, sejumlah lembaga survei memprediksi Sudrajat-Syaikhu berada di posisi ketiga. Sementara pada hitung cepat pasangan nomor urut tiga itu berada di posisi dua. 

Sudrajat-Syaikhu memperoleh 29,53 persen suara. Sementara Ridwan-Uu 32,54 persen. 

Di Jawa Tengah, Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan PKB memperoleh 41,66 persen. Padahal, beberapa lembaga survei memprediksi suara pasangan ini mendapat tak lebih dari 25-30 persen.

"Hasil Pilkada Serentak 2018 melihat mesin Gerindra, PKS, PAN bekerja efektif baik dibandingkan mesin PDI-P. Ini menunjukkan kami siap nenghadapi pertarungan Pilpres 2019 karena pilkada serentak kalau dianggap semifinal, 2019 nanti grand final," kata Andre saat dihubungi, Kamis (28/6/2018).

Namun, ia mengatakan, Gerindra tak cepat puas dengan kinerja mesin partai di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Ia mengatakan, partai besutan Prabowo Subianto itu akan terus meningkatkan kinerja mesin partai untuk menyongsong Pemilu 2019.

"Kami evaluasi, mesin kami, setelah kami perbaiki dan memvangun infrastruktur partai dengan pelatihan kader, alhamdulillah sudah on the track. Dan kami meyakini mesin kami siap untuk bertempur di Pilpres 2019 untuk tetap mengusung Prabowo (Subianto) sebagai capres," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/28/15021171/berkaca-pada-pilkada-gerindra-anggap-mesin-partai-semakin-kuat

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke