Andre menilai Pemerintah adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
“Ini menunjukan ada yang salah. Anda bayangkan ini kan tragedi nasional, musibah besar. Ada 100 lebih hilang, belum ketemu. Seharusnya langsung pemerintah bersikap tegas,” kata Andre saat dihubungi, Jumat (22/6/2018).
Andre mengatakan, Presiden seharusnya mengambil keputusan dengan cepat saat musibah tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun.
“Kami terus terang kecewa begitu lamban respon istana baik dalam segi empati kepada masyarakat mengucapkan belasungkawa dan keprihatinan,” kata Andre.
“Kita sayangkan pak Jokowi terlalu sibuk menggendong cucu sehingga lama responnya kemarin,” lanjut dia.
Lebih lanjut, kata Andre, Presiden seharusnya memerintahkan kepala Basarnas dan menteri perhubungan untuk stand by di tempat sehingga sumber daya yang ada bisa dikerahkan untuk membantu korban ini.
“Tidak bisa dipantau dari Jakarta saja karena korbannya banyak belum ketemu. Ini tragedi nasional,” kata dia.
Ia juga meminta pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang lalai sehingga menyebabkan kecelakaan kapal tersebut.
Di sisi lain, Andre berharap pemerintah beserta pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba.
“Harapan kami pemerintah mengeluarkan sumber data yang ada untuk proses evakuasi ini bisa semakin cepat,” kata dia.
“Alat-alat yang canggih sumber daya yang handal untuk membantu proses evakuasi ini,” sambung Andre.
Sebelumnya diberitakan, kapal penumpang KM Sinar Bangun tenggelam di kawasan perairan Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, sekitar pukul 17.15 WIB.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/22/12562511/gerindra-tenggelamnya-km-sinar-bangun-adalah-tragedi-nasional