Salin Artikel

Titiek Soeharto Hengkang, Bamsoet Anggap Golkar Harus Kerja Lebih Keras pada Pemilu 2019

Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai, kepergian Titiek jelas membuat Golkar harus lebih berkeringat alias kerja ekstra keras di Pemilu 2019.

Pada DPR periode 2014-2019, Titiek menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Yogyakarta.

"Soal optimistis, Golkar harus berjuang lebih keras lagi agar tidak menjadi nomer tiga (di Pemilu 2019)," ujar Bambang di Jakarta, Senin (11/6/2018).

Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, Partai Golkar menjadi partai yang menempati posisi kedua.

Partai Beringin itu mengumpulkan suara sebanyak 18.432.312 atau 14,75 persen dari suara nasional.

Sementara pada 2019 mendatang, Partai Golkar dan Partai Gerindra menjadi dua partai yang menjadi penantang PDIP untuk memenangi pemilu.

Dalam beberapa survei terakhir, suara Golkar dan Gerindra fluktuatif. Kedua partai itu saling susul di beberapa survei.

Misalnya, di Survei Litbang Kompas, Golkar hanya ada di posisi ketiga dengan elektabilitas 7-9 persen, di bawah PDIP dengan 33,3 persen dan Gerindra 10,9 persen.

Sementara di Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Golkar ada di posisi kedua dengan 14,7 persen, di bawah PDIP dengan 21,7 persen dan di atas Gerindra 14,7 persen.

Bambang mengungkapan kekhawatirannya bila Titiek Soeharto memutuskan untuk mundur dari Golkar.

Kekhawatiran itu menyangkut suara pecinta Presiden RI ke-2 Soeharto di Pemilu yang akan datang.

Ia mengatakan, sebagian pendukung Golkar adalah pecinta Soeharto. Oleh karena itu, kepergian Titiek yang merupakan putri Soeharto akan membuat pendukung Golkar bermigrasi.

"Kalaupun benar pasti Golkar harus bekerja lebih besar lagi untuk menutup lubang-lubang dimana para pecinta Pak Harto akan kemungkinan besar bergeser, tetapi mudah-mudahan tidak, tetap cinta Golkar dan tetap di Golkar," kata Bambang.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/11/19402411/titiek-soeharto-hengkang-bamsoet-anggap-golkar-harus-kerja-lebih-keras-pada

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke