Salin Artikel

Gus Yahya: Saya Tidak Tahu Kenapa Dipilih Jadi Anggota Wantimpres...

"Saya sejujurnya juga tidak tahu kenapa saya dipilih menjadi anggota Wantimpres," ujar Yahya, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Namun, ia berpendapat, jabatan ini merupakan panggilan untuk mengabdi bagi negara sehingga ia menerimanya.

"Tentunya saya akan berusaha memenuhi harapan maupun tugas yang dibebankan bagi saya dengan mengikuti tata cara maupun etika yang semestinya," ujar dia.

Ia pun sudah berkoordinasi dengan anggota Wantimpres lainnya. Usai dilantik dia akan langsung bergabung menggelar rapat bersama anggota lainnya.

Namun, ia menolak menyebutkan apa saja topik yang akan dirapatkan bersama anggota Wantimpres lainnya.

"Ya apa saja yang kira-kira strategis yang perlu dilaksanakan. Kan ini enggak semuanya harus dikerjakan sekaligus. Ada skala prioritasnya," ujar dia.

Yahya juga mengatakan, semestinya ia dilantik sebagai anggota Wantimpres bersamaan dengan Agum Gumelar pada pertengahan Januari 2018 lalu.

Namun, saat itu ia masih berada di Amerika Serikat sehingga pelantikan pun baru dilaksanakan Kamis ini.

"Waktu di AS, saya dihubungi untuk pelantikan saat itu. Tapi saya baru pulang beberapa hari kemudian sehingga baru diatur pelantikan hari ini," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya itu.

Presiden Joko Widodo melantik mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yahya Cholil Staquf, sebagai salah seorang anggota Wantimpres. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018) pukul 13.30 WIB.

Prosesi pelantikan diawali pembacaan surat Keputusan Presiden Nomor 84P Tahun 2018 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Sutiawan.

Setelah itu, Presiden Jokowi memimpin pengambilan sumpah jabatan. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan.

Acara ditutup dengan pemberian selamat kepada Yahya oleh Presiden Jokowi diikuti pejabat lain yang hadir.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/17512971/gus-yahya-saya-tidak-tahu-kenapa-dipilih-jadi-anggota-wantimpres

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke