Salin Artikel

Dapat THR, Pensiunan PNS Merasa Pengabdiannya Dihargai

Kebijakan ini baru pertama kali diterapkan dan disambut positif oleh sejumlah pensiunan aparatur sipil negara (ASN).

Salah seorang pensiunan Kementerian Tenaga Kerja, Etty, mengaku senang dengan pemberian THR tersebut.

Sebab, sebelumnya pensiunan PNS seperti dirinya belum pernah memperoleh THR dari pemerintah.

Dengan pemberian THR tersebut, Etty merasa pengabdiannya selama menjadi ASN dihargai oleh pemerintah.

"Alhamdulillah senang, sebab pensiunan merasa dihargai pengabdiannya selama ini. Sekarang ada THR, ya alhamdulillah," kata Etty kepada Kompas.com, Kamis (24/5/2018).

Etty berharap, THR bagi pensiunan bisa diberikan setiap tahun. Meski demikian, ia ragu hal itu bisa direalisasikan.

Ia menduga, jangan-jangan pemberian THR kali ini ada kaitannya dengan pemilu 2019.

"Apa karena mau Pemilu, jadi pensiunan dapat THR? Sebab, seumur-umur baru sekarang ini (ada THR untuk pensiunan)," ujar Etty.

"Harapannya tiap tahun pemerintah bisa memberikan THR. Tahu sendiri pensiunan tidak ada tambahan apa-apa kalau tidak dikasih sama anak, he he he," seloroh Etty.

Nur, seorang pensiunan dari sebuah lembaga negara juga bersyukur dengan pemberian THR bagi pensiunan.

"Senang dapat uang THR. Bisa buat tambahan Lebaran dan anak-anak," ucap Nur.

Senada disampaikan seorang pensiunan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bernama Eko.

Menurut dia, THR itu lumayan untuk menambah uang berbelanja kebutuhan Hari Raya Idul Fitri mendatang.

"Senang dapat THR, bisa (untuk) menambah belanja Lebaran. Kemarin (tahun lalu) kan tidak dapat THR," sebut Eko.

PT Taspen (Persero), kata Eko, sudah memberitahukan perihal pencairan THR tersebut.

"Katanya disuruh ambil THR ke Taspen karena dibayar tunai. Nanti antara tanggal 4-8 Juni 2018 disuruh ambil langsung di Taspen," tutur Eko.

Berbeda dengan Etty, Eko mengaku tak berpikir pemberian THR ini ada kaitannya dengan pemilu 2019.

Bagi Eko, THR ini merupakan program yang baik demi kesejahteraan pensiunan dan keluarganya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menandatangani peraturan pemerintah mengenai THR dan gaji ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan pensiunan.

"Yang istimewa tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, THR tahun ini akan diberikan pula kepada pensiunan," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 35,76 triliun untuk pembiayaan THR dan gaji ke-13, bagi PNS, TNI, Polri dan pensiunan.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengatakan, pemerintah juga mempertimbangkan pendapatan pensiunan ASN yang sangat minim.

Pemberian THR diyakini bisa membantu ekonomi para pensiunan.

"Pensiun itu bayangkan, dari eselon begitu pensiun, pendapatannya cuma berapa," kata Asman.

Asman memastikan, pemberian THR untuk pensiunan ASN ini tidak ada hubungannya dengan niat Presiden Jokowi untuk maju kembali sebagai petahana pada Pilpres 2019.

"Kalau saya melihatnya dari kinerja. Kan kalau yang membelok-belok kan, ya terserah. Yang penting tidak ada hubungan sama sekali (dengan politik)," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/25/11383591/dapat-thr-pensiunan-pns-merasa-pengabdiannya-dihargai

Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke