Salin Artikel

Berita Populer: Terorisme Itu Nyata, TNI-Polri Terjun Bersama Memeranginya

Berikut ini rangkuman lima berita terpopuler Kompas.com sepanjang Rabu (23/5/2018).

Polri dan TNI lawan terorisme

Komando Pasukan Khusus TNI kini terjun bersama Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk memerangi terorisme. Keterlibatan TNI ini terjadi setelah Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian meminta langsung kepada Panglima TNI agar memberikan bantuan dalam pemberantasan terorisme.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, TNI sudah memiliki kemampuan kontra-terorisme. Oleh karena itu, bila diperlukan, Polri pasti akan meminta bantuan TNI dalam pemberantasan terorisme.

Meski RUU Antiterorisme masih di bahas di DPR, kata Setyo, keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme juga sudah diatur dalam UU TNI itu sendiri.

Patung GWK tertinggi kedua

Pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana di Bali ditargetkan rampung selesai pada Agustus 2018. Karya seni yang diprakarsai oleh Nyoman Nuarta ini akan menjadi patung tertinggi kedua di dunia setelah Spring Temple Buddha di China dan mengungguli The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.

Patung tembaga mulai dibangun pada 1997 di kawasan taman kebudayaan Bukit Ungasan, Jimbaran. Tingginya bakal mencapai 121 meter. Kini pembangunannya mencapai 70 persen.

Adapun patung Spring Temple Buddha, patung tertinggi saat ini, memiliki tinggi 153 meter. Patung ini dibangun sejak 1997 dan rampung pada 2008. Bobotnya seribu ton dengan 1.100 potongan tembaga.

Terorisme nyata

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa rentetan serangan teroris di Tanah Air akhir-akhir ini adalah peristiwa tanpa rekayasa.

Menurut SBY, tidak ada upaya pengalihan isu seperti yang dilontarkan sebagian pihak, baik dulu ketika ia masih menjabat sebagai Presiden RI maupun kejadiaan akhir-akhir ini.

Melalui akun Twitter-nya, SBY mengaku mendukung upaya DPR dan pemerintah merevisi UU Antiterorisme. Ia berharap, nantinya aparat penegak hukum bisa lebih efektif mencegah dan menindak jaringan teroris di Indonesia. Dengan demikian, tidak ada alasan lagi bagi aparat penegak hukum untuk mencegah serangan terorisme.

Selain itu, jangan lewatkan berita-berita terpopuler lain berikut ini.

- Pengamat Ungkap Biang Keladi Ponsel Asus dan Xiaomi Gaib di Pasaran
- Jokowi Teken PP THR dan Gaji Ke-13 bagi PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan
- Hasil Piala Thomas, Firman Bawa Indonesia Juara Grup B

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/24/08205051/berita-populer-terorisme-itu-nyata-tni-polri-terjun-bersama-memeranginya

Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke