Salin Artikel

Teror Bom yang Libatkan Keluarga Diprediksi Tak Akan Terjadi Lagi

Akan tetapi, ke depan apakah aksi semacam itu akan terjadi lagi?

Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones memandang, apa yang terjadi di Surabaya sebagai pola baru harus dipandang secara hati-hati.

"Tidak berarti bahwa dari sekarang sampai dua tahun ke depan akan lebih banyak keluarga bergerak seperti tiga keluarga di Surabaya," kata Jones di sela-sela diskusi tentang terorisme di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Menurut Jones, kelompok ekstrimis pun tidak mau mengorbankan anaknya dalam aksi teror. Ia pun memandang, teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo adalah peristiwa luar biasa.

"Mungkin itu single incident (insiden tunggal) yang tidak akan terjadi lagi. Saya berharap begitu," ungkap Jones.

Ia berpandangan, akan kecil kemungkinan anak-anak kembali dilibatkan sebagai pelaku bom bunuh diri. Menurut dia, hanya tiga keluarga di Surabaya dan Sidoarjo tersebut yang melakukan aksi teror secara luar biasa.

"Saya kira bagaimana bisa orang tua mengorbankan anak sendiri?" tutur Jones.

Pada teror bom di tiga gereja di Surabaya, satu keluarga terlibat. Kepala keluarga Dita Oepriarto (47) dan istrinya, Puji Kuswanti (43) turut mengajak anak-anak mereka dalam aksi bom bunuh diri. Ada empat anak mereka yang tewas dalam aksi itu. 

Hal serupa juga terjadi pada peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya. Empat terduga pelaku tewas di tempat, namun seorang anak berinisial Ais (8) yang dibonceng pelaku di sepeda motor selamat, meski terluka.

Adapun pada ledakan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, selain Anton sebagai pelaku, dua orang juga tewas, yakni istri Anton dan anaknya. Istri Anton dan anaknya tewas akibat ledakan bom yang ditemukan di dalam unit rusun mereka.

Sementara tiga anak Anton lainnya dalam kondisi terluka. Mereka kemudian dirawat di RS Siti Khodijah.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/22/21430371/teror-bom-yang-libatkan-keluarga-diprediksi-tak-akan-terjadi-lagi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke