"Wah, saya belum tahu itu, terus terang. Saya belum mendapat laporannya," ujar Rini ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Meski demikian, Rini mendukung langkah kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan tersebut.
"Saya ingin itu diproseslah," lanjut dia.
Di internal sendiri, Rini belum bisa berkomentar banyak lantaran ia belum mendapat laporan lengkap mengenai hal pitu.
Namun, apabila proses di Polri menunjukkan yang bersangkutan benar-benar menjadi penyandang dana kegiatan teorisme, Rini memastikan, akan ada sanksi bagi pegawai tersebut.
"Kita benar-benar pelajari dan memang itu satu hal yang melanggar hukum. Pasti akan ada tindakan tegas," ujar Rini.
Saat ditanya apa sanksi yang kemungkinan dikenakan bagi pegawai BUMN apabila dia terbukti menjadi donatur kegiatan terorisme, Rini menjawab, "lihat saja nanti."
Diberitakan, seorang karyawan PLN diduga kuat menjadi pemodal dua terduga teroris berinisial AA (39) dan HK (38).
AA dan HK adalah dua dari tujuh terduga teroris asal Sumatera Selatan yang berencana menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Namun, keduanya ditangkap terlebih dahulu oleh Densus 88 Antiteror, Selasa (15/5/2018) kemarin. Sementara sisanya masih dalam tahap pengembangan.
Informasi mengenai ada karyawan PLN yang menjadi donatur diungkapkan AA dan HK sendiri.
"Mereka mengakunya dimodali orang yang bekerja di BUMN untuk menyerang Mako Brimob. Tapi masih kami telusuri," ujar Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Selasa.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/16/15003701/pegawai-bumn-diduga-donatur-teroris-rini-soemarno-mengaku-belum-tahu