Salin Artikel

Sembako Bantuan Presiden Jelang Pemilu

Sebelumnya, foto Presiden memenuhi bagian belakang bagi–bagi Sertifikat Hak Milik tanah warga. Program AIMAN di KompasTV yang pertama kali mengungkapkan fakta ini.

Setidaknya hal ini mulai tampak pada pembagian Sertifikat kepada warga di Jawa Barat, Maret Lalu. Peristiwa ini menjadi pembagian sertifikat terbanyak sepanjang sejarah pembagian Sertifikat Tanah Hak Milik warga oleh Presiden di Indonesia dengan jumlah15.000.

Pada pembagian sebelumnya di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, tidak terdapat foto Presiden di bagian belakang sertifikat, yang terpisah dari buku sertifikat itu. Namun mengapa di Jawa Barat mulai ada?

Video Viral & Jawa Barat

Tak hanya sertifikat, pembagian sembako Presiden yang viral juga dimulai dari Sukabumi, Jawa Barat. Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi, mengatakan pembagian sembako oleh Presiden Jokowi, sudah dilakukan sejak 2017 silam. Hal itu dilakukan juga di berbagai kunjungan Presiden, di berbagai daerah.

Tak ada yang istimewa dengan Jawa Barat, kecuali saat Pilpres 2014, Jawa Barat dan Sumatera Barat adalah dua Provinsi di mana pasangan Jokowi-JK kala itu, tidak berhasil mendapatkan suara terbanyak.

Namun apakah kedua hal di atas berkaitan atau tidak, tidak ada yang tahu. Yang Jelas pembagian sembako oleh Presiden kepada warga, membuat pihak oposisi gerah.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, menggunakan uang operasional alias dana taktis yang besarnya Rp 14 miliar/tahun adalah hak Presiden. Namun,  bagi–bagi sembako, menurut Arief, tidak layak.

“Iya, saya tidak mau menuduh dia kampanye. Kan dia presiden. Dia bisa menggunakan apa saja, menggunakan fasilitas negara sampai menggunakan anggaran yang seharusnya tidak boleh digunakan untuk anggaran seperti itu. Kan selama ini diklaim itu menggunakan uang Joko Widodo sendiri. Tapi ini kan menipu rakyat. Jadi rakyat saya kasih tahu yang dibagi bagikan sembako itu bukan duitnya Joko Widodo tapi duit Kalian juga,” Jelas Arief.

Tidak pernah diklaim uang untuk sembako itu dari pribadi Presiden Joko Widodo, melainkan tertulis bantuan Presiden. Hal sama dilakukan presiden-presiden sebelumnya.

Lepas dari perdebatan ini, program AIMAN mendatangi langsung warga penerima Sembako oleh Presiden Jokowi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Secara Eksklusif, AIMAN yang akan tayang Senin pukul 8 malam di KompasTV, melihat keadaan sekaligus mewawancarai mereka. Apa yang AIMAN dapatkan?

Rumah dengan Parabola dan Nenek Renta

Dari satu kecamatan di Salah satu wilayah Kabupaten Sukabumi, namanya Bantargadung, terdapat 7 desa di sana. Tetapi sekitar 1000 bantuan sembako, hanya diberikan ke 1 desa. Otomatis 6 desa lain, tidak kebagian.

Saya mendatangi desa ini, di mana sejumlah warganya mendapat bantuan sembako berupa Beras 5 kg, Gula Pasir 1 kg, Teh Celup 1 dus, dan Minyak Goreng 1 liter. Jika dijumlahkan satu paket sembako ini, seharga sekitar 100 ribu rupiah di luar harga tas merah putih yang digunakan untuk menempatkan makanan bahan pokok itu.

Salah satu rumah berantena parabola, yang saya datangi, memiliki luas sekitar 250 meter persegi di tepi jalan utama Sukabumi–Pelabuhan Ratu. Arifin, sang pemilik rumah mengatakan, semua ini adalah warisan dari orang tua nya dahulu. Ia mengaku mendapat sembako lewat istrinya yang merupakan kader Posyandu.

Saya tak berhenti di sini, saya menelusuri kampung hingga ke dalam. Dan saya mendapati rumah dari bilik bambu, yang dihuni oleh nenek tua berusia 90 tahun.

Saya kesulitan untuk mewawancarainya, hingga saya dibantu oleh anaknya yang menjelaskan kepada saya, bahwa meski tetangga kanan dan kirinya mendapat sembako, ibunya dan keluarga dia, terlewati.

Bingung saat Pembagian

Lalu bagaimana sembako itu didrop dari Istana Jakarta ke Sukabumi? Saya menanyakan ke Camat Bantargadung, Ahmad Munawar, dan saya menemukan jawabannya.

Ternyata Camat tidak memiliki data detail terkait siapa yang diberikan bantuan sembako. Camatpun menyerahkan sembako yang awalnya ditempatkan di Puskemas wilayahnya kepada satu Kepala Desa setempat, yang daerahnya paling dekat dengan Puskesmas.

Alasan sang Camat, karena jumlah sembako sangat minim dibanding jumlah rakyat miskin di wilayahnya, sehingga ia kebingungan untuk membagi kepada warga.

Hal seperti ini, tidak hanya terjadi saat pemerintahan Jokowi. Hal serupa juga terjadi pada saat Presiden ke-6 SBY berkuasa.

Selain pembagian sembako saat kunjungan, Presiden SBY juga memiliki program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Beberapa hari lalu, SBY menyatakan bahwa pembagian bantuan di saat dirinya memimpin, terdata dengan baik, dan dilakukan dengan tepat. Meski saat pembagian dahulu, ada banyak pula suara dan fakta yang menunjukkan, bahwa pembagian BLT dan BLSM tidak tepat pada sasaran.

Kail dan Ikan

Terlepas dari perdebatan ini, pertanyaannya kini, tepatkan bagi–bagi uang tunai (BLT), hingga Sembako kepada warga?

Bagi mereka yang saya tanyakan, mereka memilih untuk diberikan pelatihan berdagang dan permodalan yang selama ini mengaku belum pernah terinfokan kepada mereka, ketimbang sembako dan uang tunai yang ludes hanya dalam beberapa hari.

Data menyebutkan yakin bantuan “kail bukan ikannya” sudah dilakukan, hanya saja belum maksimal. Sayang…

Saya Aiman Witjaksono…

Salam.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/30/07080011/sembako-bantuan-presiden-jelang-pemilu

Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke