Salin Artikel

SBY Khawatir Serangan AS ke Suriah Bisa Buat Dunia "Kiamat"

"Ini sudah masuk dalam tingkat yang mencemaskan karena kalau balas membalas, ini berbahaya," ujar SBY dalam siara Youtube pribadi miliknya, Selasa (18/4/2019).

SBY mengaku terus memantau perkembangan isu ini dari berbagai media massa internasional. Dia menyatakan, rakyat seluruh dunia dipastikan tak ingin kondisi semakin memburuk dan melebar ke nagara-negara lain yang menjadi pendukung Suriah atau pun AS.

Maka dari itu, SBY pun meminta agar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bisa membuat langkah konkret untuk menghentikan peperangan antar negara berlanjut.

Dia memahami, manuver yang dilakukan Suriah dengan mengembangkan senjata kimia sangat mengkhawatirkan. Namun, di sisi lain, cara ofensif dengan melakukan serangan militer ke Suriah juga tak bisa diperbolehkan karena akan memicu dampak lanjutan.

"Tolonglah dalam situasi seperti ini, pemimpin dunia yang lain dan juga PBB bukan hanya menyerukan, tapi do something. Lakukan langkah diplomatik, bagaimana pun untuk mencegah situasi yang membahayakan ini," ujar SBY.

Sebagai mantan kepala negara dan rakyat yang mencintai perdamaian, SBY yakin ruang perdamaian itu masih ada.

"Kalau aksi militer dilakukan, bisa menimbulkan insiden di lapangan yang tak terduga. Tidak kah peperangan besar yang lalu juga begitu," ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Menurut SBY, dunia saat ini dibelenggu dengan persoalan lain yang sangat banyak mulai dari kemiskinan hingga perubahan iklim. Dia berharap serangan militer AS ini tak menambah deretan panjang persoalan dunia.

"Jangan ditambah dengan bayang-bayang peperangan baru yang bisa bikin dunia kiamat dalam tanda kutip," katanya.

Dia juga berharap, pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatik dengan mengajak pemimpin dunia yang lain.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/18/00414021/sby-khawatir-serangan-as-ke-suriah-bisa-buat-dunia-kiamat

Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke