Salin Artikel

Pertemuan Luhut-Prabowo Bahas Sawit, Indonesia 2030, dan Pilpres

Pertemuan tersebut terjadi di sebuah restoran, di salah satu hotel bintang lima di Jakarta, Jumat (6/4/2018) kemarin.

Menurut Fadli, pertemuan tersebut keduanya membahas kebijakan Uni Eropa terkait penggunaan minyak sawit.

Parlemen Eropa dalam voting tanggal 18 Januari 2018 menyetujui proposal UU energi terbarukan, termasuk melarang penggunaan minyak sawit untuk biodiesel mulai tahun 2021.

Pelarangan minyak sawit karena Uni Eropa menilai masih menciptakan banyak masalah dari deforestasi, korupsi, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM.

"Pertemuan antara lain berbicara tentang masalah yang dihadapi oleh pemerintah soal kelapa sawit ya. Kencangnya Uni Eropa untuk melarang sawit kita yang merupakan bagian dari politik dagang mereka juga," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).

"Pak Prabowo kan juga punya networking juga di Eropa untuk mendukung melalui orang-orang simpatisan kita yang pro Indonesia di eropa supaya bisa memberikan dukungan pada sawit kita supaya tidak diperlakukan seperti sekarang ini," tuturnya.

Fadli juga menuturkan bahwa dalam pertemuan tersebut Luhut menanyakan soal kesiapan Prabowo untuk maju sebagai capres di Pilpres 2019.

"Dan saya kira jawabannya Pak Luhut juga sepeti yang juga disampaikan, mendukung saja sebagai kolega," kata Fadli.

Selain itu, lanjut Fadli, keduanya juga sempat membahas pernyataan Prabowo yang memprediksi Indonesia bubar tahun 2030 dengan mendasarkan pada karya fiksi "Ghost Fleet".

Menurut Fadli, dengan latar belakang yang sama sebagai tentara, Luhut sangat mengerti bahwa yang disampaikan Prabowo terkati geopolitik dan geostrategi Indonesia ke depannya.

"Mereka sama-sama tentara tentu bisa mengerti yang namanya geopolitik, geostrategi ke depan jadi apa yang disampaikan Pak Prabowo itu meskipun mengambil dari fiksi Ghost Fleet ya, tetapi yang non fiksi juga sebenarnya banyak cuma kita enggak sebutkan saja dari mana," kata Fadli.

Sementara itu, Fadli membantah dalam pertemuan tersebut Luhut mengajak Gerindra untuk berkoalisi mendukung Presiden Joko Widodo.

Ia menegaskan bahwa Gerindra akan mengusung platform yang berbeda dari pemerintah. Bahkan ia menyebut beberapa kebijakan pemerintah saat ini tidak pro terhadap rakyat.

"Kita kan mau mengusung platform yang berbeda, jadi formula yang berbeda dari pemerintah sekarang yang membuat sulit masyarakat dari sisi ekonomi," kata Wakil Ketua DPR itu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/09/13262441/pertemuan-luhut-prabowo-bahas-sawit-indonesia-2030-dan-pilpres

Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke