Salin Artikel

Dirgahayu Angkatan Udara Republik Indonesia 9 April 2018

PADA 1918, Marsekal Hugh Montague Trenchard diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama Angkatan Udara Inggris, Royal Air Force (RAF).

Trenchard bersusah payah meyakinkan semua pihak di Kerajaan Inggris Raya bahwa sebagai negara kepulauan walau telah memiliki Angkatan Laut yang Kuat, Inggris memerlukan Angkatan Udara yang kuat dan berdiri sendiri sebagai sebuah angkatan yang independen.

Marsekal Trenchard menekankan bahwa Angkatan Udara bukanlah sekadar kekuatan untuk bertahan, tapi juga memiliki tugas utama menyerang. Kata Trenchard, pertahanan terbaik adalah menyerang.

Sebagai KSAU pertama dia dihormati sebagai The Father of RAF dan kemudian dikenang sebagai penasihat yang memelopori bentuk dari operasi pemboman strategis.

Demikianlah, gagasan Marsekal Trenchard  bersama para perintis RAF dibuktikan saat Inggris sukses besar memenangkan perang yang dikenal sebagai The Battle of Britain pada 1940

Saat itu Jerman yang sangat sadar akan kekuatan armada laut Kerajaan Inggris memilih menyerang Inggris dari udara dengan Angkatan Udara Jerman Luftwaffe.

Serangan udara Luftwaffe ini disebut sebagai the first major military campaign, perang udara pertama terbesar yang hanya dilakukan Angkatan Udara saja.

Battle of Britain juga dikenang sebagai satu-satunya perang (udara) yang dimenangkan oleh pihak bertahan yaitu RAF, Angkatan Udara Inggris.  Semua ini berawal dari misi yang jauh ke depan Marsekal Hugh Trenchard.

Perkembangan strategi perang udara terus bergulir dan berubah drastis. Semua Angkatan Udara kini berpikir tentang medan juang yang wilayahnya telah bergeser menjadi perang informasi.

Maret 1997, USAF (United State Air Force), Angkatan Udara Amerika Serikat menggelar sebuah  skadron laboratorium perang informasi untuk melengkapi jajaran skadron udara operasional dalam mengantisipasi perang masa depan.

Begitu pesatnya kemajuan teknologi telah membawa demikian banyak perubahan dalam konteks penggunaan kekuatan yang berkait dengan sistem pertahanan keamanan sebuah negara.

Pada Singapore Airshow 2018 yang lalu, dalam salah satu diskusi yang berkembang, banyak disebut tentang cyber world yang telah menjadi domain ke 5 setelah daratan, perairan, udara dan ruang angkasa.  Dunia kini memang tengah memasuki era baru, cyber world.

Hari Angkatan Udara

Di Indonesia, ulang tahun Angkatan Udara Republik Indonesia selalu diperingati pada 9 April. Penetapan hari ulang tahun ini merujuk pada Penetapan Pemerintah Indonesia Nomor 6/SD tahun 1946 tertanggal 9 April 1946 yang mengatur tentang peningkatan TKR Jawatan Penerbangan menjadi TRI, Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara.

Pada kenyataannya, perjuangan untuk membangun Angkatan Udara telah dimulai jauh-jauh hari. Dengan bermodal pesawat-pesawat bekas peninggalan Jepang para senior Angkatan Udara telah mulai membangun unsur kekuatan udara di bumi pertiwi tercinta. 

Marsekal Suryadarma sebagai KSAU pertama pada bulan Nopember 1950 melakukan sebuah terobosan yang mengejutkan dengan mengirim 60 pemuda Indonesia ke Taloa, California Amerika Serikat untuk dididik menjadi Pilot.

Di bidang teknik pesawat, para senior Angkatan Udara juga telah berhasil memberdayakan kembali bengkel pemeliharaan pesawat terbang di Pangkalan Udara Andir, Bandung. 

Bengkel pesawat terbang di Bandung ini merupakan pusat pemeliharaan piston engine yang terlengkap di Asia Tenggara dari sejak sebelum perang dunia kedua. Tercatat Maharaja Yodhpur dari India pernah memanfaatkan bengkel pemeliharaan ini bagi pesawat terbang miliknya di tahun 1939. 

Demikian pula salah seorang tokoh wanita pelopor dunia penerbangan yang kesohor Amelia Earhart pernah singgah pula pada tahun 1937 untuk maintenance stop over pada penerbangannya yang terakhir melewati Samudera Pasifik.

Demikianlah rupanya tantangan bagi Angkatan Udara ke depan yang akan segera berhadapan dengan cyber world dan sekaligus kualitas sumber daya manusia yang terus dituntut dalam pengembangan teknologi dirgantara yang melaju pesat.

Pada sisi lainnya, penguasaan hukum udara internasional yang berkait dengan hukum laut (UNCLOS 1982) akan penuh dengan potensi konflik di masa yang akan datang berhubungan dengan Pengamanan Wilayah Udara Nasional.

Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2018 sebagai turunan dari UU No. 1 Tahun 2009 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia menuntut penjabaran dan pemahaman yang cermat agar pelaksanaan di lapangan tidak berbenturan dengan banyak kepentingan lain.

Dirgahayu Angkatan Udara.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/09/11554051/dirgahayu-angkatan-udara-republik-indonesia-9-april-2018

Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke