Salin Artikel

Effendi Gazali: Prabowo Galau, Sedang di Bawah Tekanan

"Tepatnya (hal itu mencerminkan) orang (sedang) di bawah tekanan waktu, mengalami kegundahan. Gundah atau galau juga boleh," ujarnya saat ditemui di Gramedia Matraman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dalam konteks psikologi komunikasi. tutur Effendi, bila orang sudah terdesak waktu atau terpepet waktu, maka ia akan gundah dan kesal.

Dalam konteks Prabowo, Effendi mengatakan kegundahan itu muncul akibat pendaftaran calon presiden sudah kian dekat.

"Ini kan pendaftaran presiden makin dekat, 4 -10 Agustus 2018. Sementara keputusan MK presidential threshold-nya 20 persen, orang jadi begini, 'ini saya jadi maju enggak sih?'," kata Effendi.

Di sisi lain, ucap dia, Jokowi yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2019 kian didekati partai-partai lain. Bahkan presidential threshold-nya bisa lebih dari 50 persen.

Ketidakpastian itu, dari sisi psikologi komunikasi, akan tercurahkan lewat kemarahan kepada sistem sehingga membuat orang tersebut berada di bawah tekanan waktu.

"Nah, kemarahan terhadap sistem, bisa menyebabkan orang di bawah tekanan waktu, bisa memilih kosa kata yang bunyinya beda," kata dia.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan pernyataannya soal Indonesia bubar pada 2030. Ia menuturkan bahwa hal itu didasarkan pada scenario writing pihak asing.

Prabowo ingin menyampaikan skenario tersebut sebagai sebuah peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, penguasaan sumber daya, hingga persoalan lingkungan.

Pada Minggu (1/4/2018) di acara kampanye calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Depok, Prabowo kembali menyampaikan pernyataan keras.

Ia mengaku kapok dengan elite Indonesia. Prabowo Subianto menilai, kelompok elite di Indonesia bertanggung jawab besar atas perekonomian Indonesia saat ini.

Menurut dia, akibat ulah para elite di Indonesia, kini perekonomian tak berpihak kepada rakyat kecil. Sebab, Prabowo menilai, para elitelah yang ada di dalam lingkaran pengambilan kebijakan di Indonesia.

Prabowo menilai, mulai dari elite di pemerintahan, partai politik, hingga para pengusaha dan cendekiawan turut bertanggung jawab atas terbangunnya sistem perekonomian neoliberal di Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/03/19533071/effendi-gazali-prabowo-galau-sedang-di-bawah-tekanan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke