Hal itu terlihat dari hasil survei Indo Barometer yang dirilis di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menjelaskan, pihaknya awalnya melakukan simulasi terhadap 17 nama calon wakil presiden.
Survei dilakukan pada 29 Januari hingga 4 Februari 2018 di 38 kabupaten/kota di wilayah Jatim.
Saat disodorkan 17 nama, jika pemilu dilakukan saat itu, sebanyak 15,1 persen responden memilih AHY dan 13,1 persen memilih Anies Baswedan sebagai cawapres.
Nama lain adalah Gatot Nurmantyo sebesar 7,9 persen, Ridwan Kamil 6 persen dan Muhaimin Iskandar 5,3 persen.
"Kalau calon wakil lainnya di bawah lima persen. Dan yang tidak akan memilih, rahasia, belum memutuskan atau tidak menjawab 37,1 persen," kata Qodari.
Qodari menganggap wajar elektabilitas AHY relatif tinggi di Jatim. Pasalnya, ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono, berasal dari Pacitan, Jatim.
Situasi itu membuat tingkat pengenalan dan ikatan emosional masyarakat Jatim ke AHY lebih tinggi.
Hasil berbeda ketika survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka atau responden tidak diberi pilihan nama.
Hasilnya, Anies Baswedan mendapat 11,1 persen. Kemudian, Jusuf Kalla 9 persen, AHY 7 persen, Prabowo Subianto 4,9 persen, Gatot Nurmantyo 4,5 persen dan Muhaimin Iskandar 4,3 persen.
Sementara tokoh lainnya berada di bawah dua persen. Adapun responden yang tidak menjawab, belum memutuskan atau tidak akan memilih sebesar 46,4 persen.
Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen (hasil survei bisa bertambah atau berkurang 3,46 persen), pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data, wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/03/18273281/survei-indo-barometer-elektabilitas-ahy-dan-anies-sebagai-cawapres-tertinggi