Salin Artikel

Jokowi Ingin Pengusaha dan BUMN Jadi "Bapak Asuh" Atlet

Kepala Negara berharap hal itu juga diikuti oleh perusahaan swasta lain di Tanah Air.

Hal tersebut diungkapkan Presiden saat menerima dua atlet bulu tangkis Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon Sinyo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/4/2018).

"Tadi Bapak Presiden mengharapkan dunia usaha yang lain harus mengambil peran di masing-masing cabang olahraga. Karena kalau sudah diambil peran-peran itu, maka soal sponsor, pembinaan, soal fasilitas, itu akan terpenuhi dengan baik," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, yang ikut dalam pertemuan itu.

Jokowi, lanjut Imam, mencontohkan cabang bulutangkis. Pada cabang olahraga ini, peran perusahaan swasta sangat besar. Hasilnya pun nyata. Terbukti duet maut 'The Minions' memenangkan sejumlah perhelatan bulutangkis internasional.

"Pujian sekaligus harapan Pak Presiden terhadap dunia usaha, bahwa bulutangkis ini betul-betul memberi prestasi karena dukungan swasta luar biasa besar. Beberapa hal dicontohkan tadi termasuk Kevin yang berasal dari Djarum," ujar Imam.

Tidak hanya perusahaan swasta, Presiden, lanjut Imam, juga berharap supaya BUMN menjadi "bapak asuh" sejumlah cabang olahraga.

"Presiden menginginkan tidak hanya dunia usaha, tapi BUMN juga bapak asuh dari cabang-cabang olahraga di Tanah Air. Ini demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa-masa datang. Tidak ada pilihan lain kecuali kita ajak mereka-mereka untuk menjadi bapak asuh," ujar Imam.

Imam mengaku akan memulai berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan swasta besar soal harapan Presiden Jokowi ini.

Harapannya, keinginan ini mendapatkan sambutan baik yang akhirnya memberikan kontribusi bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia atlet cabang olahraga di Tanah Air.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/02/19140771/jokowi-ingin-pengusaha-dan-bumn-jadi-bapak-asuh-atlet

Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke