Hidayat memahami, saat ini belum ada keputusan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju kembali sebagai calon presiden. Namun, Hidayat mengatakan bahwa hal itu tak membuat PKS enggan berkoalisi dengan Gerindra.
"Apakah Gerindra akan mencalonkan Pak Prabowo, atau apakah Pak Prabowo akan menjadi king maker? Kita tunggu keputusannya. Kita belum tahu keputusannya. Tapi kalau PKS koalisi dengan Prabowo itu satu kubu," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Ia menambahkan, jumlah kursi PKS dan Gerindra di DPR sudah cukup untuk mengusung capres sendiri. Dengan demikian, meski tanpa dukungan partai lain, PKS dan Partai Gerindra tetap akan berkoalisi mengusung capres dan cawapres bersama.
Saat ditanya peluang bergabung dengan poros ketiga, ia menjawab PKS hampir pasti akan berkoalisi dengan Prabowo melalui Partai Gerindra.
Hingga saat ini, sembilan nama kader yang disodorkan PKS sebagai capres atau cawapres masih terus dikaji kemungkinannya.
Adapun sembilan kader PKS itu ialah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
"Tapi tentu saja apa yang diputuskan Gerindra dan Prabowo dan pasti juga mereka nanti akan berkoalisi dengan PKS tentang siapa yang nanti kita sepakati sebagai capres dan cawapres," kata Hidayat.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/07/09304391/meski-prabowo-tak-jadi-capres-pks-tetap-berkoalisi-dengan-gerindra