Salin Artikel

PBB Pilih Oposisi Jika Pilpres 2019 Mengulang Pilpres 2014

Pada Pilpres 2014 lalu hanya ada dua pasangan calon yang bertanding yakni Joko Widodo melawan Prabowo Subianto.

"Kalau Pilpres (calon) tunggal atau ulang Pilpres 2014. Kecenderungan saya adalah PBB lebih baik sebagai leader oposisi," kata Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra di kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Bahkan kata Yusril, jika calon tunggal partainya akan lebih memilih kotak kosong. "Kalau calon tunggal maka akan lebih baik dukung kotak kosong saja," ucap Yusril.

"Jadi jelas warna PBB itu apa. Jangan tergoda pada kekuasaan. Lebih baik kita berpikir jauh ke depan menyelamatkan bangsa dan negara ini," sambungnya.

Yusril juga mengatakan, akan mengupayakan sekuat tenaga agar bisa mendapatkan kursi DPR RI. Tujuannya tak lain adalah ingin membangun kekuatan baru di parlemen dengan Fraksi PBB.

"Paling penting adalah fraksi PBB itu ada. Saya ingin supaya kekuatan PBB muncul lagi paling tidak ada fraksi PBB di DPR. Fraksi itu akan sangat kritis dan fraksi itu akan jadi mesin oposisi di parlemen nanti," kata dia.

"Jadi kalau kami punya fraksi, nanti lebih baik kami jadi oposisi, daripada jadi bagian dari pemerintah, kalau masih pemerintah yang sekarang," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/06/22511801/pbb-pilih-oposisi-jika-pilpres-2019-mengulang-pilpres-2014

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke