Salin Artikel

Cerita Menteri Puan tentang Beratnya Menempuh Perjalanan ke Asmat

Di sela-sela sambutannya, Puan sempat menceritakan beratnya memasuki Agats di Kabupaten Asmat yang sempat memperoleh status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah campak dan gizi buruk.

Memulai perjalanan dari Jakarta, Puan harus menaiki pesawat besar menuju Denpasar, Bali. Sesampainya di Denpasar, Puan kembali melanjutkan perjalanannya menggunakan pesawat ke Timika.

Tiba di Timika, Puan harus menaiki pesawat terbang perintis berkapasitas kecil untuk menuju ke Ewer selama 45 menit.

"Dari Ewer ke Agats saya harus naik speedboat, speedboat isi 4 orang selama 30 menit. Kemudian sampai di Agats saya harus naik ojek untuk bisa jalan di kampung yang ada di Agats," ungkap Puan.

Puan awalnya tak membayangkan betapa beratnya perjalanan menuju Asmat.

Setelah menjalaninya sendiri, Ia mengatakan butuh waktu sekitar 10 jam jika melakukan perjalanan menggunakan kapal dari Timika untuk mencapai Asmat.

Itupun belum termasuk perjalanan menuju perkampungannya. Akses kendaraan menuju perkampungan pun juga terbatas.

"Itu kenapa harus pakai ojek karena memang itu kendaraan yang ada di situ. Bayangkan saja kalau kemudian harus jalan kaki, kampungnya itu tidak terlalu besar," kata Puan.

Pendidikan dan kesehatan

Cerita itu merupakan refleksi Puan atas kiprah Prof. Sardjito yang telah berkontribusi banyak dalam mengembangkan pendidikan dan kesehatan di Indonesia.

Menurut Puan, hal yang paling dibutuhkan oleh rakyat Asmat adalah pendidikan dan kesehatan.

"Kita itu kemudian enggak tahu punya negara sebesar ini punya wilayah sekaya ini tapi kenapa saudara kita yang ada di Papua itu kemudian tidak bisa mendapatkan haknya atau mendapatkan pelayanan yang seperti kita harapkan," kata Puan.

Puan menilai negara sudah berusaha hadir di Asmat. Namun demikian, Puan berharap agar para ahli, akademisi, praktisi hingga relawan di bidang pendidikan dan kesehatan bisa membantu mengedukasi masyarakat Asmat dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

"Jadi kalau kita enggak mulai, bagaimana kita membangkitkan jiwa kemanusiaan dan kemudian pendidikan untuk kesejahteraan rakyat yang ada di Papua atau rakyat yang ada di Indonesia?," ujar Puan.

Sebelumnya, Puan didampingi Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sosial, dan Kepala Kantor Staf Presiden, pada Kamis (22/2/2018) berkunjung ke Agats, Asmat, Papua.

Tujuan kunjungan tersebut untuk monitoring dan evaluasi pasca-KLB Campak di daerah tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani berjanji tak akan meninggalkan Asmat walau Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak sudah dicabut.

"Pemerintah ingin melakukan langkah-langkah holistik berkesinambungan secara bertahap. Jadi bukan karena KLB Asmat-nya sudah dicabut, lalu mereka ditinggalkan," kata Puan melalui siaran persnya yang diterima Kompas.com di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Kunjungan Menko PMK di Agats tersebut untuk monitoring dan evaluasi terkait pelayanan kebutuhan dasar (rumah sakit, sekolah, PAUD, & bansos PKH, Rastra, KIP), percepatan infrastruktur dasar kesehatan berupa air bersih dan sanitasi, dan kesiapan rumah sakit.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/27/14383451/cerita-menteri-puan-tentang-beratnya-menempuh-perjalanan-ke-asmat

Terkini Lainnya

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke