Salin Artikel

Survei Median: Konstituen Golkar, PPP dan Hanura Pilih Prabowo dibanding Jokowi

Padahal, keempat parpol tersebut merupakan parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla.

Hal ini terlihat dari survei Media Survei Nasional (Median) 1-9 Februari 2018.

Dari responden yang memilih Partai Golkar, hanya 23,9 persen yang mendukung Jokowi apabila pilpres digelar saat ini. Sebanyak 35,2 persen konstituen Golkar justru menjatuhkan pilihannya ke Prabowo.

Padahal, Golkar sudah mendeklarasikan dukungan ke Jokowi sebagai capres 2019. Poster kader Golkar yang menggunakan foto Jokowi juga sudah dipasang di bebagai lokasi.

"Tapi ternyata keinginan elite Golkar tidak sejalan dengan pilihan konstituennya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Hal yang sama terjadi pada PPP. Partai ka'bah sudah mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi.

Namun, pemilih PPP yang memilih Jokowi hanya 12,9 persen. Angka ini kalah dibandingkan yang memilih Prabowo, sebesar 19,0 persen.

Begitu juga Hanura, saat ini sudah mendeklarasikan dukungan ke Jokowi untuk periode keduanya.

Bahkan, berbeda dengan Golkar dan PPP yang baru datang belakangan, Hanura sejak awal masuk dalam barisan pengusung Jokowi-JK di Pilpres 2014.

Berdasarkan survei, konstituen Hanura yang memilih Jokowi hanya 10 persen. 30 persen lainnya menjatuhkan pilihan ke Prabowo.

"Nah ini kenapa Hanura suaranya gitu-gitu aja walaupun dukung Jokowi? Karena konstituennya bertentangan dengan elitnya," ucap Rico.

Terakhir, konstituen PAN sebagai partai pendukung pemerintah juga lebih banyak yang mendukung Prabowo, yakni sebesar 27,5 persen. Hanya 20 persen konstituen PAN yang memilih Jokowi.

Namun, berbeda dengan tiga partai sebelumnya, PAN hingga saat ini memang belum mendeklarasikan dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019.

Dengan demikian, hanya PDI-P, Nasdem dan PKB sebagai parpol pendukung pemerintah yang konstituennya cukup solid mendukung Jokowi.

PDI-P misalnya, 70,5 persen pemilihnya menyatakan akan memilih Jokowi di Pilpres. Pemilih Partai Nasdem, sebanyak 72,4 persen juga menjatuhkan pilihannya ke Jokowi. Sementara di basis pemilih PKB, yang menjatuhkan pilihan ke Jokowi sebanyak 49,3 persen.

Rico mengatakan, data ini menunjukkan bahwa dukungan parpol yang besar terhadap Jokowi tidak terlalu berpengaruh pada sisi elektoral. Sebab, mayoritas parpol pendukung justru tak bisa membuat pemilihnya tertarik untuk memilih Jokowi.

Meski begitu, ia menilai Jokowi tidak perlu terlalu khawatir karena basis dukungan dari parpol tidak lah menentukan. Misalnya pada 2014 lalu, dukungan parpol ke Jokowi jauh lebih kecil dari Prabowo-Hatta justru bisa memenangkan pertarungan.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih. Sampel berjumlah 1000 responden, dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multi-stage Random Sampling.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/16503151/survei-median-konstituen-golkar-ppp-dan-hanura-pilih-prabowo-dibanding

Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke